MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Kasus HIV Periode Januari Hingga Maret 2024 mencapai 122 orang di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Yusri Yunus mengungkapkan hal itu, Rabu ( 24/4).
Ia mengatakan, meski kategori tersebut masih terbilang rendah, namun Sulsel masuk kedalam sepuluh besar wilayah di Indonesia kasus Orang Dengan HIV (ODHIV) tertinggi.
Yusri menyampaikan, sepuluh wilayah itu ialah Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Papua, Sumatra Utara, Bali, Banten Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.
“Persebaran HIV tersebut ditemukan di sebelas kabupaten dan kota di Sulsel,” bebernya.
Ia menyampaikan, 11 kabupaten dan kota itu ialah Makassar, Palopo, Parepare, Kabupaten Gowa, Bone, Jeneponto, Toraja Utara, Bulukumba, Maros dan Sidrap.
Penyebaran melalui hubungan seksual terbanyak pada kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau Homoseksual. Lalu disusul pasangan resiko tinggi gonta-ganti pasangan atau pekerja seks komersial tanpa menggunakan alat pengaman. Kemudian, waria, dan pasien TBC.
“Pada kasus HIV tidak ada kasus kiriman dari luar daerah, hanya kasus HIV yang ditemukan di Sulsel. Tetapi tidak semua kasus itu dialami penduduk asli, ada juga pendatang yang melakukan pemeriksaan dan terdata HIV itu ditandai dengan KTP dari penduduk luar Sulsel,” jelasnya.
Dinkes Sulsel saat ini terus melakukan sosialisasi tentang HIV kepada masyarakat melalui pelayanan dan promosi kesehatan di puskesmas yang ada se-Sulsel.
“Kami juga mengedukasi bagi yang negatif atau belum terjangkit HIV,” pungkasnya. (Abu/B)