PAREPARE, RAKYATSULSEL -- Gerakan spontanitas sebagai bentuk peduli kemanusiaan dilakukan pelajar SD dan SMP se-Kota Parepare. Itu dengan menggalang dana dari hasil menyisihkan uang jajan mereka untuk didonasikan kepada anak sekolah korban bencana alam tanah longsor di Kabupaten Tana Toraja.
Hasilnya, dari program bertajuk Gerakan Infaq 2.000 dari pelajar di 100 SD dan SMP se-Parepare itu terkumpul dana senilai Rp55.069.000.
Uang sejumlah itu langsung didonasikan untuk dikirim ke Tana Toraja melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parepare.
Perwakilan pelajar SD dan SMP didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parepare, HM Makmur yang mengantar langsung uang dalam bentuk pecahan Rp2.000 hingga Rp100.000 itu ke Posko Bantuan Korban Bencana Alam Tanah Longsor Kabupaten Tana Toraja di BPBD Parepare, Rabu (24/4/2024).
Bantuan diserahkan oleh perwakilan pelajar SD dan SMP yang diterima oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Parepare, Erik Husain mewakili Kepala Pelaksana BPBD Parepare, Irma Suryani.
Kadisdikbud Makmur mengatakan, bantuan peduli bencana longsor Tana Toraja dari pelajar ini diatensi langsung Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali.
"Bahkan Pak Wali Kota memberi catatan langsung bahwa bantuan ini adalah dukungan spontanitas anak-anak sekolah SD dan SMP se-Kota Parepare kepada anak sekolah terdampak bencana di Toraja. Alhamdulillah donasi yang terkumpul dari uang jajan anak-anak sebesar Rp55.069.000. Bantuan ini dalam bentuk uang tunai kami serahkan ke BPBD untuk dikirim ke Tana Toraja," kata Makmur.
Sesuai arahan Pj Wali Kota, Makmur berpesan kepada BPBD untuk menyerahkan langsung bantuan uang tunai itu ke sekolah-sekolah terdampak bencana atau melalui Dinas Pendidikan Tana Toraja.
"Harapan Bapak Wali Kota, bantuan ini langsung diberikan ke anak-anak sekolah terdampak bencana, untuk mereka pergunakan membeli perlengkapan kebutuhan sekolah seperti baju seragam, buku, alat-alat tulis, sepatu dan lainnya. Semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa meringankan beban anak-anak sekolah bersama orang tuanya yang terdampak bencana di Tana Toraja," harap Makmur. (*)