Jika Golkar tetap ngotot mendorong nama Zulham di Pilkada Takalar, maka akan melawan figur ekternal, seperti eks Bupati Syamsari Kitta, Makmur Mustakim Daeng Lewa (mantan anggota DPRD Kabupaten Takalar), Mohammad Firdaus Daeng Manye (profesional karir), Hengky Yasin (anggota DPRD Sulsel), Ahmad Daeng Tonang (Pengusaha dan tokoh masyarakat), Irwan Iskandar (pendiri pesantren Tahfidz Al Fatih Kalenna).
Menanggapi Golkar yang mendorong nama Zulham Arief di Pilkada Takalar, Pakar Politik Unhas Tasrifin Tahara mengatakan bahwa dari pandangan akademisi itu hanya baru sebatas wacana.
"Saya kira ini baru wacana yang dilontarkan oleh TP untuk mencalonkan menantunya Zulham Arief sebagai calon Bupati Takalar," ujarnya, Kamis (25/4/2024).
Ia menilai, jika Golkar tetap memaksakan Zulham di dorong maju di Pilkada Takalar. Ini berimplikasi pada elektabilitas Golkar di Kabupaten Takalar ditengah persaingan dengan partai lain seperti PKB, Gerindra dan Gelora.
"Ini berimplikasi pada elektabilitas Golkar di Kabupaten Takalar, karena partai lain juga mendorong kader," jelas akademisi Unhas itu.
Meski demikian, Tasrifin juga berpqndangan jika Golkar mendorong Zulham hanya sebagai strategi TP agar Golkar menjadi wacana dan menarik minat calon calon lain untuk melirik Golkar sebagai kenderaan partai dalam pilkada Takalar nanti.