RAKYATSULSEL - Setelah dinobatkan sebagai dumpling terbaik di seluruh dunia, siomay ala Indonesia juga menduduki peringkat satu di kategori lain berdasarkan voting Taste Atlas.
Kali ini, siomay Indon
Dengan rating 4,8 dari maksimal skor 5, siomay Indonesia mengalahkan street food atau jajanan pinggir jalan lainnya yang digemari masyarakat dunia.
Siomay yang menjadi juara tersebut adalah sepiring makanan siomay bersama kentang rebus, tahu, kubis, telur, dan pare.
Tidak lupa dilengkapi dengan saus kacang, kecap manis, perasan jeruk nipis, dan sambal dengan citarasa Indonesia dan disukai hampir seluruh warganya.
Makanan ini cukup melekat dengan salah satu wilayah di Jawa Barat, yaitu Bandung, sehingga banyak dijajakan dengan nama Siomay Bandung.
Dilansir JawaPos.com dari Taste Atlas, Siomay yang telah dimodifikasi penyajiannya di Indonesia tersebut berasal dari makanan dalam bahasa Mandarin yaitu ‘shumai’.
esia menduduki peringkat satu sebagai jajanan kaki lima atau street food terbaik di seluruh dunia.
Shumai, yang secara harfiah berarti memasak dan menjual, adalah salah satu dim sum yang terbuat dari pangsit dengan bagian atas terbuka.
Isian shumai menggunakan daging babi giling yang dikukus, dan udang cincang halus atau jamur hitam Tiongkok.
Saat sudah matang, shumai seringkali diberi hiasan kacang polong, telur ikan, atau sepotong kecil wortel di atasnya sebagai topping.
Hidangan ini berasal dari kedai teh di sepanjang Jalur Sutra di Tiongkok Kanton, dan sejak itu, hidangan ini telah menyebar ke seluruh dunia.
Kemudian, siomay masuk ke Indonesia dan diyakini berasal dari kalangan imigran Tionghoa yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Saat sudah matang, shumai seringkali diberi hiasan kacang polong, telur ikan, atau sepotong kecil wortel di atasnya sebagai topping.
Hidangan ini berasal dari kedai teh di sepanjang Jalur Sutra di Tiongkok Kanton, dan sejak itu, hidangan ini telah menyebar ke seluruh dunia.
Kemudian, siomay masuk ke Indonesia dan diyakini berasal dari kalangan imigran Tionghoa yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. (jp/raksul)
