MAKASSAR,RAKYATSULSEL- Pemerintah Kota Makassar segera melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Pasar Pamos Cenderawasih dalam waktu dekat.
Penataan tersebut dilakukan karena sejumlah PKL di kawasan Pasar Pamos Cenderawasih menggunakan fasum dan fasos untuk berjualan.
Maka dari itu sebagai langkah awal, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan memberikan surat teguran pertama kepada para PKL agar tidak lagi menempati fasum dan fasos untuk berjualan.
Namun, apabila surat teguran telah dilayangkan hingga tiga kali tidak diindahkan oleh para PKL maka akan dilakukan pembongkaran.
Sebab, aktivitas dilakukan oleh PKL di atas fasum dan fasos tidak memiliki IMB atau berstatus bangunan liar.
"Penanganan bersama ini kita libatkan nanti pertama Satpol PP melibatkan Kecamatan seperti Pak koramil dan Polsek dan juga tadi beberapa tokoh masyarakat juga terlibat dari LPM, RT/RW jadi memang ini Penanganannya harus penanganan secara sinergis kolaboratif dan ini memang membutuhkan waktu,” ujar Pj Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra saat ditemui usai memimpin Rakor Penataan Pedagang Kaki Lima (PK5) di Kawasan Pasar Cenderawasih, di Ruang Kerjanya, Balaikota, Kamis (25/4).
Selain dianggap bangunan liar, Firman Pagarra membeberkan kehadiran para PKL yang menggunakan fasum dan fasos untuk berjualan di sekitar kawasan Pasar Pamos Cenderawasih membuat pedagang yang berada di dalam pasar yang telah direhab merasa terganggu.
Sebab, para pembeli tidak masuk ke dalam pasar karena telah ada PKL yang berjualan di sekitar kawasan Pasar Pamos Cenderawsih.
"Pedagang yang di dalam pasar merasa tidak adil karena sudah tidak ada pembeli masuk ke dalam. Padahal kan sudah di tetapkan para pedagang harus berjualan di dalam pasar yang sudah di rehab,” ucap Firman.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Firman, para PKL yang berjualan di kawasan Pasar Pamos Cenderawasih bermunculan pasca lebaran dan jumlahnya terus bertambah.
Diketahui, berdasarkan data dari PD Pasar Makassar, kouta pedagang yang disiapkan setelah dilakukan rehab pada pasar Pamos Cenderawasih sebanyak 200 slot. Dengan jumlah awal pedagang yang aktif ada sekitar 60 orang.
"Adanya informasi bahwa pasar yang sudah dibangun oleh dinas perindag itu tidak sepenuhnya ditempati oleh para pedagang. Jadi setelah lebaran banyak sekali pedagang tiba-tiba muncul jualan di fasum fasos di area depan pasar Cenderawasih. Pasar Pamos namanya," ucapnya.
Sehingga, Firman mengungkapkan dalam waktu dekat ini akan berembuk bersama OPD terkait mencari solusi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelumnya, Pemkot Makassar lewat Dinas Pertanahan sudah memasang papan bicara agar tidak ada lagi pedagang liar yang berjualan di area luar pasar.
“Tetapi kendalanya, sudah banyak bangunan di sana yang memang kita harus melakukan tindakan-tindakan yang lebih massif untuk menata kembali para pedagang agar lebih rapi dan mudah di akses oleh masyarakat,” pungkas Firman. (Shasa/B)
Ketfo: Pj Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra saat ditemui usai memimpin rakor Penataan Pedagang Kaki Lima (PK5) di Kawasan Pasar Cenderawasih, di Ruang Kerjanya, Balaikota, Kamis (25/4).