Penulis: Muhammad Jayadi, Kader HMI Ekonomi UMI
MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Di Makassar, permasalahan lingkungan menjadi fokus utama karena tingginya tingkat polusi
di perkotaan yang mengakibatkan peningkatan kasus penyakit ISPA.
ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah infeksi pada saluran pernapasan atas dan bawah yang terjadi secara tiba-tiba, dengan lama sakit kurang lebih 14 hari. Infeksi ini dapat menyerang beberapa organ pernapasan seperti hidung, sinus, faring (tenggorokan), dan laring (kotak suara).
Selain itu, kurangnya
kesadaran akan pentingnya lingkungan di kalangan remaja menjadi tantangan serius dalam
upaya pelestariannya.
Diperlukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan edukasi
lingkungan di sekolah dan masyarakat secara luas.
Selain itu, perlu adanya program inovatif
yang dapat mengurangi polusi dan memperbaiki keadaan lingkungan secara berkelanjutan.
Kurangnya fasilitas daur ulang juga menjadi perhatian, karena limbah yang tidak terkelola
dengan baik dapat merusak lingkungan.
Selanjutnya, kolaborasi antara pemerintah,
masyarakat, dan sektor swasta perlu ditingkatkan untuk menciptakan solusi yang efektif
dalam mengatasi masalah lingkungan.
Pemberian insentif kepada masyarakat yang aktif
dalam menjaga kebersihan lingkungan juga bisa menjadi salah satu langkah yang efektif.
Diperlukan upaya lebih lanjut dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan
sebagai alternatif untuk mengurangi polusi.
Penguatan regulasi terkait pengelolaan limbah
industri juga penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan adanya komitmen
bersama dari seluruh pihak, diharapkan Makassar dapat menjadi contoh dalam pelestarian.(*)