TORAJA, RAKYATSULSEL - Pasca bencana longsor di kabupaten Tana Toraja yang menelan korban jiwa hingga 20 orang, hingga saat ini berbagai kalangan terus memberikan dukungan dan bantuan.
Tak ketinggalan Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja (BPS GT) melalui Crisis Center Gereja Toraja (CCGT) yang sejak awal telah menyalurkan bantu berupa 13 peti jenasah, dan bahkan membuka donasi di Tongkonan Sangunlele, kecamatan Rantepao, kabupaten Toraja Utara.
Koordinator CCGT, Pdt Yusuf Paliling mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan sejumlah bantuan ke berbagai lokasi longsor di dua kabupaten yang ada di Toraja, baik dalam bentuk santunan ataupun bantuan perbaikan rumah dan yang lainnya. Dan itu hasil donasi.
Dijelaskan Yusuf bahwa hasil donasi CCGT untuk wilayah Palangka, pihaknya telah menyalurkan peti, santunan duka dan juga melakukan trauma healing serta konseling bagi keluarga korban.
Disamping itu terkait perbaikan rumah menunggu koordinasi dengan Pemda, dan juga tabungan pendidikan untuk Dania dan dua (2) orang anak korban lainnya sedangkan dikoordinasikan dengan keluarga korban. Untuk wilayah Palesan dan sekitarnya terkait perbaikan rumah dalam kategori rusak total dan rusak berat sudah diserahkan 17 unit rumah.
Lebih lanjut dijabarkan Yusuf bahwa untuk wilayah Pangra'tak sudah diserahkan santunan duka kepada ahli waris.
Untuk longsor di Sangalla tepatnya di Rantela'bi, Wala dan Balalo' telah menyerahkan 10 unit rumah. Kecamatan Buntao dan Bokin Toraja Utara dalam berbaikan dan sementara dikoordinasikan. Dan wilayah Salu Sopai, sebanyak 5 unit rumah sudah diserahkan bahan bangunan (semen) dan uang tunai bagi yang rusak ringan.
"CCGT berterima kasih kepada para donatur, baik pribadi, lembaga, baik jemaat, klasis, OIG dan pemerhati sosial, atas kepercayaan kepada untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana " ucap Pdt Yusuf, Kamis, 25 April 2024. (Cherly)