ENREKANG, RAKYATSULSEL - Dominasi tokoh muda dalam pertarungan perebutan orang nomor satu di Enrekang dinilai postif oleh akademisi dari Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Siswanto Rawali.
Siswanto yang juga tokoh akademisi muda membaca hal ini sebagai fenomena positif. Hal tersebut berarti surplus calon pemimpin muda di tanah kelahirannya.
"Semoga saja calon pemimpin muda yang ingin maju berkompetisi itu betul-betul mencerminkan orang muda. Artinya, bukan hanya usianya yang muda tapi mereka juga memiliki visi misi orang muda sebagai calon pemimpin," kata Siswanto, Jumat (26/4).
Visi misi pemimpin muda, kata dia, harus berkemajuan, progresif, pro perubahan dan anti status quo. Sebab tanpa dimensi itu, sesungguhnya dia bukan calon pemimpin muda.
"Usianya saja yang muda tetapi cara berpikirnya sudah tidak. Cara lain untuk melihat apakah calon pemimpin muda itu memang bisa menghadirkan perubahan adalah bagaimana cara pandang dan sikapnya terhadap realitas politik saat ini," urainya.
Siswanto melanjutkan, sebagaimana sudah umum dikeluhkan bahwa politik kita saat ini sudah sangat transaksional. Yang diniliai sebagai sumber kerusakan dimana-mana.
"Kita menunggu terobosan ide dan gagasan kreatif calon pemimpin bagaimana bisa keluar dari lingkaran setan politik transaksional termasuk di Bumi Massenrempulu. Sudah saatnya ada calon pemimpin muda yang muncul dengan strategi politik terbaru yang merupakan anti tesa dari model politik transaksional yang penuh dengan sogok-menyogok," tegasnya. (Fadli)