RAKYAT SULSEL.CO - Kasus dugaan penipuan program beasiswa doktoral (S3) ke Filipina, kini dalam penanganan Polres Metro Bekasi Kota usai korban membuat laporan.
Pihak kepolisian telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap terlapor berinisial BTC, namun hingga waktu yang telah ditentukan dipastikan tidak hadir.
"Dijadwalkan pemeriksaan untuk terlapor, hanya saja siang itu gak hadir. Penyidik bakal membuat undangan kedua kepada, terlapor hari Jumat," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus saat dikutip, Kamis 25 April 2024.
Terlapor tidak menghadiri pemanggilan dari Polres Metro Bekasi Kota Bekasi tanpa konfirmasi, sehingga akan kembali dilakukan pemanggilan ke 2.
"Ini masih tahap penyelidikan, jadi belum bisa ada upaya paksa. nanti kita lihat proses penyelidikan ini, kalau seandainya gak koperatif juga, kita akan naikin kasus ke penyidikan," jelasnya.
Saat ini, beberapa saksi dugaan penipuan program beasiswa S3 telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Metro Bekasi Kota.
"Iya yang kasus penipuan S3 itu perkembangan kasus masih proses penyelidikan, dampai saat ini penyidik sudah memeriksa 4 orang saksi," kata Muhammad Firdaus.
Total korban dugaan penipuan program beasiswa S3 tercatat mencapai puluhan orang, namun belum termasuk diluar warga wilayah Bekasi.
"Lebih kurang banyak ya, ini yang di Kota Bekasi ada sekitar 50an lebih kurangnya, ini belum di luar Kota Bekasi," ucapnya.
Umumnya calon mahasiswa yang menjadi korhan program beasiswa S3 telah membayar uang pendaftaran, dengan nominal yang berbeda-beda.
Sebelumnya, ratusan orang diduga tertipu program beasiswa S3 ke Filipina yang dilakukan pelaku berinisial BTC melalui agensi pendidikan.
Korban telah melaporkan BTC ke Polres Metro Bekasi Kota, serta telah terdaftar dengan nomor registrasi LP/B/IV/2024/SPKT/Polres Metro Bekasi Kota. (FIN/RAKSUL)