MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengajak para investor, baik asing maupun nasional untuk menjajal peluang usaha di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Saya mengundang investor dari berbagai bidang, silahkan datang ke Sulsel dengan jenis investasi apa saja,” ujar Bahtiar, Jumat (26/4/2024).
Ia mengatakan, para investor bisa berdiskusi dengan mitra pemerintah yaitu Komite Ekonomi Sulawesi Selatan (KESS) untuk membicarakan peluang dan dampak secara menyeluruh dari investasi yang akan di bangun oleh para investor. “Komite ekonomi Sulsel terdiri dari orang-orang ahli, dan praktisi,” bebernya.
Ia menyampaikan, saat ini Pemprov Sulsel terus memberikan ruang kepada para investor terutama berkaitan dengan sumber daya yang tersedia di Sulsel.
Kata dia, terutama pada bidang hortikultura. Bahtiar juga tengah gencar melakukan penanaman tanaman hortikultura, tentu para investor bisa ikut serta jika akan menanam modal dan menjadi bagian dari pelaksanaan program tersebut, seperti pengolahan hasilnya pun lainnya.
“Pemprov Sulsel saat ini selalu siap gandeng swasta, mereka tidak harus jadi pembeli, tugas saya sebagai pemerintah menyambung kan dengan pembeli selanjutnya,” ungkapnya.
Kemudahan investasi merupakan salah satu dari delapan program prioritas Pj Gubernur Bahtiar. Sebelumnya diberitakan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan 48.912 pelayanan perizinan dan dan non perizinan pada periode triwulan pertama (TW I) Tahun Anggaran 2024.
Sekretaris DPMPTSP Sulsel, Andi Agiv Satriawan menyampaikan, sangat memperhatikan permohonan perizinan yang berkaitan dengan program prioritas Pj Gubernur Sulsel, terutama pada bidang hortikultura. “Kami sudah keluarkan 48.912 perizinan dan non perizinan,” bebernya.
Ia mengatakan, untuk pelayanan tersebut terbagi menjadi dua yaitu melalui pelayanan Online Single Submission (OSS) dan melalui sistem Pro PTSP.
Ia menjabarkan, sebanyak 39.217 pelayanan perizinan telah dilakukan oleh pihak via OSS dengan rincian, 31,268 Permohonan Nomor induk berusaha (NIB), 5.817 permohonan Sertifikat Standar, 645 permohonan Izin, dan 1,490 perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan usaha (PB UMKU). Untuk Pro PTSP sebanyak 9.695 pelayanan.
Pengusaha Malaysia Investasi Rp1 Triliun di Sulsel
Pengusaha asal Malaysia, Dato' Mohd Emir Mavani Abdullah akan berinvestasi di Sulsel. Tak main-main, jumlahnya mencapai USD 80 juta atau setara Rp1 triliun.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) Sulsel bersama Dato' Emir Mavani dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat, 26 April 2024. Penandatanganan turut disaksikan Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Dalam kesempatan ini, Perseroda Sulsel juga melakukan penandatanganan MoU dengan sejumlah perusahaan, yang akan terlibat dalam kerjasama dengan investor asal Malaysia tersebut. Diantaranya, Integrated ZWD Solutions SDN BHD, Kawan Engineering SDN BHD, PT. Perkebunan Nusantara 1 Regional VIII, PT. Industri Kapal Indonesia (Persero), PT. Shinwaya Putra Karuna, dan PT. Asuransi Takaful Umum.
Adapun kerjasama Perseroda Sulsel dengan Integrated ZWD Solutions SDN BHD dalam hal pengolahan biomassa (Penerapan Transisi Sirkular Ekonomi Perkebunan Regenerative Net-Zero (CEZRA).
Kedua, dengan perusahaan KAWAN Engineering SDN BHD di sektor Integrated Palm Oil Complex. Ketiga, PT. Perkebunan Nusantara 1 Regional VIII bekerjasama di sektor pengembangan kelapa sawit dan pengolahan biomassa.
Keempat, PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) kerjasama sektor pengembangan dan pemanfaatan pengelolaan aset dan potensi sumber daya.
Selanjutnya, kerjasama dengan perusahaan KAWAN Engineering Sdn. Bhd., PT. Shinwaya Putra Karuna, dan PT. Asuransi Takaful Umum, dalam rangka pembangunan, pengelolaan kebun kelapa sawit, pembangunan pabrik kelapa sawit dan asuransi di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelaksana Tugas Direktur PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), Machmud Achmad, mengatakan, Bulan Mei nanti, pihaknya akan langsung memulai membangun komitmen dengan seluruh perusahaan terkait, tentunya dengan seluruh investor mancanegara.
"Bulan depan kami akan melakukan bersama dengan para investor Malaysia, begitu juga dengan PTPN maupun PT IKI nanti akan mengelola pabrik minyak goreng dan pabrik lainnya," kata Machmud Achmad kepada awak media, Jumat, 26 April 2024.
Ia menjelaskan, muaranya nanti para investor akan mengambil bagian dalam kerjasama ini. Ada yang melakukan produksi minyak goreng, ada yang mengolah limbah kelapa sawit menjadi pupuk, ada yang menyediakan bahan baku untuk pembangunan pabrik dan kebutuhan di perkebunan kelapa sawit. Total nilai investasi mencapai Rp1 triliun.
"Dan nilainya USD80 juta atau setara dengan hampir Rp1 triliun untuk satu kawasan. Ini dari menanam, membangun pabrik dari CPO menjadi minyak goreng. Minyak goreng pertama nantinya ada 30 juta liter produksi pertahun," bebernya.
Sementara itu, Investor dari Malaysia, Dato' Emir Mavani mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Perseroda Sulsel dan Pemprov Sulsel sudah mempercayai dirinya untuk berinvestasi di Sulsel.
"Yang kita mau bagaimana meningkatkan ekonomi di Sulawesi Selatan, bukan hanya di Malaysia tapi juga seluruh dunia. Apalagi disini ada sawit, ada gas dan berbagai potensi lainnya," kata Dato' Emir dalam sambutannya.
Di tempat yang sama, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengatakan, Perseroda Sulsel sudah mencetak sejarah dengan melakukan penandatanganan MoU dengan investor Malaysia dan sejumlah perusahaan serta BUMN.
"Hari ini adalah hal yang paling penting sekali karena ini adalah sejarah. Apa yang kita bikin hari ini merupakan pembicaraan ekonomi biru dan akan memberikan pengaruh besar untuk alam semesta kita," kata Bahtiar.
Selain itu, Bahtiar juga menjelaskan, Sulsel selain memiliki potensi pertanian dan kelautan, yang menarik perhatian ada juga sejumlah tempat wisata seperti Takabonerate di Selayar, Pantai Bira di Bulukumba, Wisata Budaya di Toraja dan masih banyak lagi tempat wisata lainnya.
"Kami memiliki potensi wisata, ada Takabonerate di Selayar, ada Bira di Bulukumba yang memiliki pasir putih. Dan senjata kita adalah sumber pangan yang sangat luar biasa. Ada potensi ikan air tawar di Wajo, Sidrap, Luwu Timur," kata Bahtiar.
Begitu juga di sektor pertanian, Pemprov Sulsel sudah melakukan penghijauan dengan menanam pisang cavendish, sukun, nangka dan sejumlah tanaman lainnya.
"Sukun adalah tanaman endemik di Sulawesi Selatan, dan akan menjadi daerah penghasil sukun terbesar di dunia. Banyak pengusaha di Sulawesi Selatan, tapi selama ini dibiarkan berjalan sendiri. Jadi tugas kami sebagai pemerintah, akan menjadi fasilitator bagi seluruh pengusaha," pungkasnya. (Abu/B)