ASEAN-GAP sendiri menekankan terhadap empat komponen yaitu (1) keamanan konsumsi pangan; (2) pengelolaan lingkungan dengan benar; (3) keamanan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja lapang; (4) jaminan kualitas produk dan traceability produk.
Saat ini, lanjutnya sudah dalam tahap verifikasi lahan. Sudah ada sekitar 153 hektar lahan petani yang tersebar di beberapa kecamatan yang bersedia diolah lahannya untuk menjadi perkebunan monokultur.
"Lahan itu akan jadi kebun percontohan yang memiliki prospek ekonomi yang besar," kata Iwan Setiawan.
Adapun anggaran yang diperuntukkan untuk program bibit unggul dan pengolahan lahan, masing masing dialokasikan sebesar Rp1 milyar. Bibit unggul yang disiapkan Nangka Madu sebanyak 5100 pohon, Pala sebanyak 5000 pohon dan sukun 500 pohon. (Sal)