RAKYATSULSEL - Terhenti sudah langkah timnas Indonesia di semifinal Piala Asia U-23, setelah kalah dari Uzbekistan dengan skor 2-0, Senin (29/4) malam WIB.
Kekalahan tersebut terasa menyakitkan karena sejumlah keputusan wasit asal Tiongkok, Shen Yinhao dinilai merugikan timnas Indonesia, salah satunya menganulir gol Muhammad Ferrari.
Menurut pengamat sepak bola Akmal Marhali, selain wasit Shen Yinhao, wasit VAR asal Thailand Sivakorn Pu Udom juga dianggap merugikan timnas Indonesia.
Akmal menilai, ada dua hal keputusan Sivakorn yang dianggap merugikan timnas Garuda Muda.
Pertama, saat Witan Sulaeman dijegal di kotak penalti namun setelah peninjauan VAR malah Indonesia tidak mendapat penalti maupun tendangan bebas sama sekali.
Keputusan kedua yang lebih menyakitkan adalah dianulirnya gol dari Muhammad Ferrari yang sudah sempat disahkan. Setelah peninjauan VAR, ternyata kaki Sananta dianggap offside sehingga gol dibatalkan dan Indonesia tidak jadi unggul 1-0.
“Sivakorn menganggap Sananta kakinya sudah berada dalam posisi offside. Keputusan ini membuat mental pemain kita sedikit jatuh karena mereka tidak menyangka gol Ferarri harus dibatalkan VAR,” kata Akmal seperti dikutip dari Antara.