KEPULAUAN SELAYAR, RAKYATSULSEL - Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif menjadi salah satu narasumber yang dihormati pada Konferensi Internasional The 15th Southeast Asian Biosphere Reserve Network (SeaBRnet) di Resort Patuno, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menanggapi pertanyaan wartawan pada Kamis (2/5) pagi, Wabup menyatakan bahwa dalam konferensi tersebut dihadiri oleh delegasi dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Timor Leste, Thailand, Kamboja, Vietnam, Filipina, dan Malaysia, termasuk Australia dan Jepang.
Dia dan delegasi yang didampingi oleh Plt Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Raduan, serta Nasaruddin dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memaparkan materi tentang "Pengelolaan Cagar Biosfer Taka Bonerate - Kepulauan Selayar".
Mereka berharap bahwa inisiatif lokal dan kreativitas dalam pengelolaan Cagar Biosfer di Selayar dapat menjadi inspirasi bagi UNESCO sebagai penanggung jawab program, untuk dijadikan kebijakan dan program di tingkat lokal, regional, dan nasional, bahkan mungkin dalam skala internasional.
Saiful Arif mendapat perhatian khusus dari panitia dan peserta, bahkan tiga kali mendapat tepuk tangan selama 12 menit pemaparannya. Saat menyampaikan informasi tentang Tinabo sebagai tempat bermain bagi wisatawan mancanegara dengan "baby shark", wacana "one day no fishing" yang didorong untuk menjadi regulasi di tingkat desa, dan undangan untuk menghadiri Festival Taka Bonerate yang direncanakan pada tanggal 9 Oktober mendatang.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, dua kapal telah berkunjung ke pulau Tinabo membawa sekitar 88 wisatawan mancanegara, dengan mayoritas dari Australia, serta dari Selandia Baru, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda.