MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Panitia Khusus (Pansus) terkait Ranperda tentang Kesehatan Ibu dan Anak mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan mengundang semua perwakilan dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta perwakilan puskesmas di Sulawesi Selatan.
Ketua Pansus terkait Ranperda tentang Kesehatan Ibu dan Anak, Rismawati Kadir Nyampa, mengatakan bahwa Perda yang saat ini telah diusulkan merupakan sebuah kebutuhan mendesak di Sulawesi Selatan.
"Menurutnya, di antara 24 kabupaten/kota, ada 5 yang menjadi penyumbang terbesar masalah kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia, di mana angkanya menempati peringkat kelima," ujarnya, Jumat (3/5/2024).
Dia melanjutkan bahwa kota Makassar memiliki angka tertinggi, diikuti oleh kabupaten/kota lainnya, sehingga mereka menginisiasi kebutuhan adanya langkah konkret yang bisa diberikan kepada masyarakat Sulawesi Selatan.
"Ini untuk kepentingan perempuan dan anak yang diwakili oleh anggota DPRD perempuan di provinsi Sulawesi Selatan," katanya.
Politisi dari Partai Demokrat itu menyampaikan bahwa pansus telah mengadakan rapat ketiga, di mana yang pertama merupakan paparan dengan sektor terkait, dan yang kedua adalah rapat dengan mengundang semua pihak yang peduli terhadap masalah perempuan, termasuk organisasi perempuan di Sulawesi Selatan, termasuk juga ketua tim penggerak PKK provinsi Sulawesi Selatan.
"Hari ini kami mengundang semua pemangku kepentingan dari kabupaten/kota, termasuk perwakilan dari dinas kesehatan, dinas pemberdayaan perempuan, dan juga perwakilan dari Puskesmas di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan," ungkapnya.