"Programnya harus berkelanjutan, harus inline atau harus seirama, jangan sampai pusat ke kanan daerah ke kiri. Misalnya pusat ingin meningkatkan produksi pangan tapi daerah malah konversi sawah menjadi properti itu tidak sinkron namanya, kemudian program harus berorientasi hasil, sehingga harus fokus dan jelas mana yang skala prioritas, jangan sampai anggaran dipakai untuk rapat dan studi banding yang kebanyakan," jelasnya.
Tak hanya itu, dirinya menegaskan program juga harus tepat sasaran dan strategis, dimana APBN maupun APBD harus digunakan sebagaimana mestinya.
"Artinya APBD, APBN manfaatnya kelihatan dan tepat sasaran. Jangan sampai ada anggaran untuk stunting atau Puskesmas, tapi Puskesmas gunakan untuk pembangunan pagar Puskesmas ini tidak ada hubungannya," tegasnya
Olehnya ia berharap Musrenbangnas ini bisa menjadi penyambung agenda pembangunan, pusat, provinsi kabupaten dan kota agar seluruh program yang direncanakan tepat sasaran dan hasilnya betul betul dirasakan oleh rakyat. (*)