MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jika kamu gagal merencanakan, maka kamu sebenarnya merencanakan kegagalan. Pepatah ini terus terpatri sejak Harian Rakyat Sulsel pertama kali terbit 12 tahun lalu. Tepatnya 7 Mei 2012.
Saat itu, media cetak jadi primadona bagi pembaca. Harian Rakyat Sulsel bahkan di tahun pertamanya terbit non stop alias tanpa libur. Meski edisi akhir pekan hanya diisi berita-berita soft, yang ringan-ringan saja.
Warung-warung kopi juga kala itu masih banyak aktivitas membaca koran. Rasanya tak lengkap jika menyeruput secangkir kopi, tanpa membaca koran. Itu 12 tahun lalu.
Nah, di tahun yang serba digital sekarang, kebiasaan itu perlahan terkikis. Kehadiran media online membuat pembaca semakin mudah mendapatkan informasi. Lantas bagaimana nasib media cetak? Mereka yang bisa berinovasi yang bertahan dan terus tumbuh. Harian Rakyat Sulsel sudah melewati ujian itu.
Kini waktunya naik kelas. Seiring makin canggihnya teknologi, wadah untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah. Sinergitas dan Kolaborasi terus dilakukan untuk menjaga kepercayaan pembaca.
Hilirisasi informasi dengan mengandalkan sumber daya jadi kunci media Harian Rakyat Sulsel bisa terus eksis. Tak hanya media konvensional (cetak), pengembangan informasi berbasi digital juga terus dilakukan. Media online, youtube, bahkan sosial media terus dibenahi. Kami tak ingin melawan arus era digital media saat ini.
Kebiasaan membaca koran di warung kopi terus kami galakkan. Memang sulit membiasakan. Namun pepatah tetesan air masih jadi harapan. Selalu membiasakan, lama-lama jadi terbiasa. Dan, itulah tantangannya.
Perkembangan media saat ini sedang mengalami disrupsi teknologi digital. Disrupsi teknologi digital adalah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran secara fundamental karena hadirnya teknologi digital, mengubah sistem yang terjadi di Indonesia maupun global.
Perkembangan teknologi digital ini mampu menggantikan pekerjaan manusia. Platform digital mampu mengubah produksi, distribusi dan iklan di media. Belajar dari media-media yang berguguran para pengusaha media belajar dan cepat beradaptasi mengubah model bisnis.
Era disrupsi yang melanda dunia saat ini merupakan sebuah keniscayaan. Disrupsi meliputi hampir berbagai aspek, di antaranya: bidang teknologi, sosial politik dan budaya, tanpa terkecuali media massa. Di antara banyaknya media yang berprogres dan berproses dengan cepat dan pesat. Sementara itu, banyak juga media yang gulung tikar terkubur oleh dahsyatnya laju perkembangan zaman termasuk media kelas dunia pun turut bertumbangan.
Kendati disrupsi digital menjadi tantangan besar, industri media tidak akan mati. Sebab, kebutuhan informasi akan tetap ada dan bahkan terus meningkat. Perubahan ada pada medium informasi tersebut.
Harian Rakyat Sulsel tetap mempertahankan koran cetak, tetapi dengan konten yang lebih komprehensif dan analitik. Hal itu diterapkan agar pembaca mendapatkan nilai tambahan, sesuatu yang membedakan dari berita media daring.
Selain tetap mempertahankan koran cetak, Harian Rakyat Sulsel juga bertransformasi secara digital dengan menyediakan e-paper atau surat kabar dalam format elektronik yang dapat diakses dengan berlangganan. Tujuannya agar media ini tetap memenuhi kebutuhan pembaca yang lebih nyaman mengakses informasi secara digital.
Tak hanya itu, Harian Rakyat Sulsel juga menyediakan laman berita daring dan beragam bentuk berita multimedia lain.
”Kami berusaha agar tetap relevan dengan berinovasi dari segi produk jurnalistik. Inovasi produk secara niscaya membuat kami juga harus berinovasi dari segi model bisnis. Kami mengembangkan model bisnis yang kemudian menjadi sumber pendapatan baru, tidak hanya dari iklan dan sirkulasi,” kata Pemimpin Redaksi Harian Rakyat Sulsel, Lukman, Senin (6/5/2024).
"Kami berusaha agar tetap relevan dengan berinovasi dari segi produk jurnalistik. Inovasi produk secara niscaya membuat kami juga harus berinovasi dari segi model bisnis," lanjut Lukman.
Menurut Lukman, media tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama untuk bisa hidup. Selama ini, kata dia, media bertahan dengan pola konvensional, yakni dengan membuat konten, lalu konten mendatangkan pembaca dan jumlah pembaca ditawarkan untuk konversi eksposure pengiklan.
Selain menghitung kembali sumber daya yang dimiliki serta pengeluaran agar operasional berjalan efisien, Harian Rakyat Sulsel mencari alternatif potensi bisnis lain yang dapat dikembangkan. Dua di antaranya ialah kerja sama dengan pemangku kebijakan dan menyelenggarakan acara-acara tertentu," imbuh dia.
”Kami menghadapi tantangan dengan menerapkan pandangan beyond media, tidak bisa lagi dengan pola masa lalu. Dalam pengelolaan platform, kami mengoptimalisasi konvergensi dengan konten multimedia. Dalam mencari iklan, kami menjalin kerja sama yang tanpa mengorbankan obyektivitas, keberimbangan, ataupun independensi kami,” sambung dia.
Banjir Doa dan Ucapan
Menyambut ulang tahun ke-12, Harian Rakyat mendapat banyak doa dan ucapan dari berbagai kalangan. Kesemuanya itu demi kemajuan dan eksistensi bagi koran politik di Sulawesi Selatan ini.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin menyampaikan selamat ulang tahun yang ke 12 kepada Harian Rakyat Sulsel. Ia mengatakan, sebagai media informasi diharapkan terus mencerdaskan masyarakat.
“Selamat ulang tahun ke 12 Rakyat Sulsel, semoga selalu menjadi media yang mengayomi dan mencerdaskan rakyat. Rakyat Sulsel harus terus menjadi referensi informasi yang inspiratif dan memperkuat optimisme di tengah masyarakat,” kata Bahtiar.
Dia berharap, Harian Rakyat Sulsel selalu menjadi media yang mengayomi dan mencerdaskan rakyat. Bahtiar mengatakan, Harian Rakyat Sulsel harus terus menjadi referensi informasi yang inspiratif dan memperkuat optimisme di tengah-tengah masyarakat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan, Andi Ina Kartika Sari ikut mendoakan Harian Rakyat Sulsel. Andi Ina berharap, media ini tetap melahirkan pemberitaan yang mengedukasi masyarakat dan terus mengambil peran dalam pembangunan daerah dan pemberian informasi ke masyarakat.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Agus Salim sangat optimistis Harian Rakyat Sulsel tetap menjadi media arus utama yang senantiasa menyampaikan informasi dan pemberitaan yang positif kepada masyarakat Sulsel.
"Harian Rakyat Sulsel terus menjadi mitra bagi institusi Kejaksaan yang terus berperan dalam memberikan edukasi dan sosialisasi khususnya di bidang hukum kepada seluruh warga Sulawesi Selatan," ujar Agus Salim.
Adapun Kepala Kepolisian Daerah Sulsel Inspektur Jenderal Andi Rian R. Djajadi mengatakan Harian Rakyat Sulsel sebagai salah satu media yang masih bertahan hingga hari ini sukses menjadi sarana komunikasi masyarakat lewat pemberitaannya yang efisien, akurat, dan berimbang.
"Semoga semakin dipercaya oleh masyarakat dan terus memberikan berita yang informatif, mendidik, dan mengedukasi masyarakat. Juga selalu mengabarkan informasi menyejukkan demi menjaga kamtibmas di wilayah Sulsel," ucap Andi Rian.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan ikut memberi selamat kepada Harian Rakyat Sulsel di usianya ke-12. Adnan mengatakan, usia 12 tahun bukan usia yang muda, bukan pula perjalanan singkat.
"Semoga Harian Rakyat Sulsel semakin bersinar dan menjadi koran kebanggaan masyarakat Sulsel khususnya menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan daerah," ujar Adnan.
Adapun, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meminta Harian Rakyat Sulsel tetap menjadi koran yang menjadi kepercayaan masyarakat terutama menjadi referensi politik masyarakat, mencerdaskan masyarakat, anti hoaks dan membangun politik cerdas dan demokrasi yang baik untuk kemaslahatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan Indonesia.
"Terima kasih selama ini telah banyak memberikan kontribusi bagi Kota Makassar," ujar Danny Pomanto.
Wakil Rektor II Universitas Negeri Makassar Profesor Karta Jayadi berharap Harian Rakyat Sulsel akan terus memberi warna dalam menyampaikan informasi yang aktual dan akurat. Selain sebagai media referensi politik, kata dia, Harian Rakyat Sulsel juga ikut berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan menyajikan informasi seputar aktivitas dan capaian perguruan tinggi khususnya bagi sivitas akademika di Universitas Negeri Makassar.
"Ke depan UNM dan Harian Rakyat Sulsel akan terus bersinergi dalam mengembangkan UNM sehingga menjadi kampus terdepan di Indonesia timur," ujar Karta Jayadi yang memenangkan kontestasi pemilihan rektor UNM, pekan lalu.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli dan Ketua KPU Sulsel, Hasbullah tak mau ketinggalan memberi ucapan dan doa kepada Harian Rakyat Sulsel.
"Semoga di usianya yang ke 12 tahun ini, Harian Rakyat Sulsel terus menjadi media terpercaya dalam menyajikan informasi khususnya politik dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Sukses selalu," kata Hasbullah. (abdul rahman)