MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah birokrat tengah mengambil ancang-ancang untuk ikut maju pada Pemilihan Wali Kota Makassar 2024. Beberapa di antaranya adalah Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Kota Makassar, Irwan Rusfiady Adnan, dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar, Ahmad Susanto. Nama lain yang mencuat adalah Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Makassar Andi Bukti Djufri.
Ahmad Susanto menyatakan serius bertarung di Pilwalkot Makassar 2024. Keseriusan Ahmad yang juga orang dekat Wali Kota Makassar itu dibuktikan dengan mundur sebagai ASN dan mendaftarkan diri di PAN diwakili oleh kerabat Yusran.
"Bukti keseriusan maju karena sudah mengundurkan diri sebagai ASN,” kata Yusran, Kamis (9/8/2024).
Yusran mengatakan, pihaknya antusias mengikuti semua proses penjaringan di PAN sehingga, pengembalian formulir pun akan dilakukan secepatnya begitu ada informasi yang keluar dari partai.
"Begitu ada informasi secepatnya formulir dikembalikan," ujar dia.
Sementara itu, Desk Pilkada DPD PAN Makassar, Ardiansyah menyampaikan, ada enam pendaftar calon wali kota yang telah mengambil formulir. Selain Ahmad, nama lain yakni Indira Ismail Yusuf, Munafri Arifuddin, Irwan Adnan, Rahman Bando, dan Adi Rasyid Ali.
Ardiansyah mengatakan, pendaftaran sebenarnya masih akan dibuka sampai akhir Mei. Tetapi untuk enam nama tersebut menjadi prioritas untuk disampaikan ke DPP saat pelaksanaan rapat koordinasi nasional.
Dia menegaskan, semua pendaftar akan diakomodasi, tetapi figur yang akan diusung ditentukan oleh DPP.
Adapun Irwan Adnan langsung bergerak cepat membangun komunikasi dengan partai politik. Staf ahli Wali Kota Makassar itu mendatangi langsung tiga partai politik mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota Makassar yakni Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Hanura.
Irwan tidak datang langsung mengambil formulir. Ia hanya diwakili Pembina Kerukunan Keluarga Turatea, Muhammad Said Amin didampingi beberapa kerabatnya. "Pak Irwan nanti datang langsung saat pengembalian formulir pendaftaran bakal calon wali kota," kata Said.
Belum lama ini, birokrat senior itu menyatakan kesiapannya maju dan bertarung dalam pemilihan wali kota Makassar, November mendatang. Ketua Kerukunan Keluarga Turatea (KKT) ini juga akan segera membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik. Persiapan Adnan maju di Pilkada Makassar disampaikan usai mendapat restu dari warga Turatea yang ada di Makassar.
"Setelah rapat dan bertemu dengan jajaran pengurus KKT di Makassar, dengan ini saya menyatakan siap maju di Pilkada Makassar," kata Irwan.
Sesuai UU dan juga PKPU aparatur sipil negara (ASN) yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah harus mundur dari jabatannya.
Acuannya masih pada Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Keempat atas PKPU Nomor 3 Tahun 2017. Aturan ASN maju sebagai calon kepala daerah juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 selain UU No 10/2016 Tentang Pilkada.
Pasal 56, misalnya, menyatakan bahwa Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang akan mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur, bupati/ wali kota, wakil bupati/ wakil wali kota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis dari PNS sejak ditetapkan sebagai calon. Hanya belum ditanggapi KPU Makassar.
"Soal ASN maju Pilwali Makassar 2024. Soal ini belum bisa kami komentari, karena sampai saat ini kami belum menerima datanya," ujar Anggota KPU Makassar, Muh Abd Goncing.
Sementara itu, langkah Ketua Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin untuk ikut kompetitisi Pilwali Makassar 2024 kini semakin terbuka lebar. Appi sempat terganjal oleh restu mertuanya, Akasa Mahmud
"Alhamdulillah. So far it's ok. Sudah aman (dukungan Pak Aksa) insyaallah," ujar Appi.
Appi menepis isu yang berkembang perihal kemunduran dirinya dari kontestasi Pilwali Makassar. Dia mengatakan, salah satu bukti keseriusannya maju Pilwali adalah dengan membangun konsolidasi dengan berbagai partai politik termasuk dengan PKB.
"Tenang, saya sudah ada di sini. Kami coba konsolidasi sehingga syarat dukungan itu bisa maksimal, kami sudah punya modal kursi 6, kita sisa butuh 4," ujar dia.
Eks CEO PSM Makassar itu berharap konsolidasi dapat dipercepat, sebab tahapan Pilkada serentak tinggal menghitung bulan. Selain modal Golkar 6 kursi, saat ini, Appi juga telah mendaftar di beberapa parpol seperti PKB, Hanura, PAN. Adapun dengan koalisi, Appi mengatakan bahwa itu sudah menjadi modal yang cukup sebagai kenderaan menuju Pilwalkot Makassar.
"Kalau sudah 10, bahkan mungkin 10 lebih, kalau dari PKB berarti kami 11. Dan masih ada partai lain, artinya sudah cukup dipakai. Supaya bisa fokus betul, ini harus dipercepat konsolidasinya karena waktunya tidak panjang," kata Appi.
"Ya, so far semuanya masih jalan, masih lancar. Karena belum ada yang ditentukan, apakah ini akan berjalan sampai ujung," kata dia.
Appi menegaskan Golkar menjalankan mekanisme survei untuk mengukur elektabilitas calon wali kota (cawalkot) yang akan diusung di Pilwalkot 2024. Namun Appi mengaku tetap akan menyiapkan survei pembanding dari yang dilakukan internal partai.
Dia menyadari hasil survei tiap lembaga bisa saja berbeda. Namun dia berharap survei internal partai tetap akan menjadi acuan utama. "Nah itu yang harus kita punya, data pembanding. Bahkan internal harus lebih detail," ujar dia. (suryadi/B)