BANTAENG, RAKYATSULSEL - Pemanfaatan slag nikel rupanya menjadi tujuan utama sejumlah dunia pendidikan untuk dikembangkan menjadi bahan baku campuran aspal.
Penelitian tersebut kembali dilakukan para mahasiswa jurusan teknik mesin dan teknik sipil Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan jurusan teknik sipil Politeknik Negeri Unjung Pandang (PNUP) Makassar.
Kendati demikian, pihak Huadi Group sudah melakukan berbagai langsung mulai mengolah slag nikel menjadi batako hingga menjadi paving blok yang merupakan kebutuhan masyarakat luas.
Health, Safety And Environment PT Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP), Armin Manninriang mengaku, pabrik pengolahan nikel atau smelter Huadi Group di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, terus memaksimalkan penelitian dan pengembangan terkait slag nikelnya.
Menurut Armin salah satunya adalah menerima mahasiswa untuk melakukan penelitian nikel slag, khsususnya mahasiswa tingkat akhir dibeberapa perguruan tinggi seperti Unhas dan PNUP.
"Semakin banyak penelitian yang dilakukan oleh akademisi akan menambah referensi untuk menuntaskan persoalan slag nikel Huadi Group," kata Armin
Adapun judul penelitian mahasiswa tersebut "Analisis karakterisasi kandungan unsur dan struktur kristal nickel slag sebagai partikel abrasif pada proses ultrasonic machining setelah heat treatmen pada temperatur 900°c".
Dan "Pengaruh iklim pesisir ternadap kinerja campuran beraspal berbahan slag nikel". Demikian judul penelitian para mahasiswa semester akhir Unhas dan PNUP tersebut. (*)