Mensos Tri Rismaharini Temui Pengungsi Latimojong

  • Bagikan
Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mengunjungi korban terdampak bencana alam tanah longsor dan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jum'at (10/5/2024). Foto: ISAK PASA'BUAN/RAKYATSULSEL/A

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Proses evakuasi masyarakat terdampak bencana alam tanah longsor dan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus dilakukan.

Pada hari kedelapan pasca bencana terjadi, Jumat (3/5/2024) lalu, masih banyak masyarakat yang terisolir, utamanya di wilayah Kecamatan Latimojong.

Proses evakuasi yang terus dilakukan dari TNI-Polri, Basarnas dan unsur SAR lainnya ini ikut dipantau langsung oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Orang nomor satu di Kemensos itu mendatangi lokasi bencana di Kecamatan Latimojong, didampingi Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto.

Rombongan Menteri Sosial berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin dan langsung terbang ke wilayah Kecamatan Latimojong menggunakan Helikopter Polri untuk membantu proses evakuasi korban, Jumat (10/5/24).

Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, kedatangannya bersama Menteri Sosial dan rombongan turut membawa perbekalan bagi tim SAR gabungan yang ada di sekitar Gunung Latimojong melakukan evakuasi.

Perbekalan yang dibawa itu untuk membantu kerja-kerja kemanusiaan Tim SAR gabungan, seperti power bank dan galon air minum mengingat kondisi di wilayah tersebut tidak ada listrik dan juga sulitnya air bersih. Juga beberapa peralatan lainnya seperti ponco atau jas hujan, jaket dan lampu emergency light.

"Pagi ini (kemarin) kami bersama ibu Menteri Sosial dan rombongan berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju langsung ke titik Gunung Latimojong untuk membantu pelaksanaan proses evakuasi," ujar Heru.

Heru menjelaskan, proses evakuasi yang ia lakukan bersama Menteri Sosial dan rombongan mengutamakan kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, juga ibu hamil. Termasuk masyarakat yang mengalami luka baik berat maupun ringan, semuanya dinaikkan ke Helikopter untuk diterbangkan ke posko pengungsian utama di Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu, guna mendapatkan pertolongan pertama dan perawatan medis.

Selain mengevakuasi masyarakat menggunakan Helikopter, dalam misi kemanusiaan itu, personel Satbrimobda Polda Sulsel dan unsur SAR lainnya juga melakukan evakuasi utamanya di daerah-daerah terisolir. Proses evakuasi pun berjalan dramatis lantaran para personel harus melawati jalur terjal dan berbahaya, sisa-sisa meterial longsor.

Daerah terisolir itu di wilayah Desa Tibussan dan Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong. Di lokasi tersebut, para personel Korps Brigade Mobil (Brimob) harus menempuh puluhan kilometer dengan berjalan kaki melakukan evakuasi warga yang terdampak.

"Kita lakukan evakuasi warga, karena kan di lokasi itu terjal rawan longsor susulan, jadi personel kita kesana untuk pastikan warga bisa dievakuasi. Lokasi itu ditempuh 8 jam dengan jalan kaki," kata Heru.

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1995 itu menjelaskan untuk hari ini, Jumat (10/5/2024), personel gabungan sudah melakukan evakuasi terhadap 16 warga di beberapa daerah terisolir. Warga yang dievakuasi itu diantaranya memiliki penyakit stroke, lumpuh, juga balita. Mereka dievakuasi menuju posko induk di Belopa.

"Di Desa Pajang kita evakuasi 16 warga menuju tempat terdekat yang ditempati helikopter bisa mendarat. Ada satu stroke, dua orang lumpuh dan balita," sebutnya.

Kemensos RI Beri Penghargaan Dansat Brimob Polda Sulsel

Usai melakukan evakuasi, Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan penghargaan kepada Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Heru Novianto atas perannya dalam penanganan korban bencana alam di Provinsi Sulsel, Jumat (10/5/2024).

Penghargaan ini diberikan karena tanggapnya sosok Heru sebagai Dansat Brimob Polda Sulsel dalam proses evakuasi korban bencana alam hingga penyediaan dan penyaluran bantuan logistik di posko pengungsian dan wilayah terpencil.

Penghargaan yang diberikan oleh Kemensos RI ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri karena besarnya jasa dan rasa kepedulian terhadap misi kemanusiaan.

"Penghargaan ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri dalam misi kemanusiaan, kami akan tetap berusaha semaksimal mungkin dalam proses evakuasi dan penyaluran bantuan logistik bagi korban yang terdampak bencana alam, tentunya ini juga sudah menjadi tugas pokok Korps Brimob Polri Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan" ujar Heru. (Isak/B)

  • Bagikan

Exit mobile version