Dirinya pun menjelaskan posisi kota Palopo sangat strategis nantinya ke depan. Tidak hanya kabupaten yang ada di Luwu, Provinsi tetangga seperti Sulawesi Barat, Tengah dan Tenggara akan menjadi pintu keluar menuju IKN untuk mengirim hasil buminya dan atau untuk kegiatan ekspor dari hasil tambang.
"Kedudukan kota Palopo secara geografis sangat diuntungkan karena berada di selat Makassar. Kota Palopo selama ini dikenal sebagai kota niaga dan jasa," tururnya.
Dengan kehadiran IKN tentunya sangat menguntungkan kedepannya, Ibu kota negara itu akan dihuni ratusan ribu orang bahkan bisa hingga jutaan penduduk berdiam dan tinggal di sana, ibaratnya jadi Jabodetabek nya.
"Hasil bumi kita sangat besar di Luwu Raya akan menjadi penyumbang kebutuhan konsumsi makanan bagi penduduk di IKN, kira kira seperti itu padangan saya melihat potensi 5 tahun kedepannya," pungkas Putri.
Palopo sebagai kota niaga dan jasa ia tidak tinggal diam melihat potensi yang ada. Caranya Tinggal menyiapkan fasilitas seperti dermaga yang besar, di dalamnya juga terdapat dermaga penyeberangan untuk kapal Roro seperti di pelabuhan Makassar New Port.
"Palopo ini kan berada wilayah pesisir dengan membangun dermaga besar itu nantinya menjadi pusat pendistribusian hasil pertanian, perkebunan dan perikanan yang kita kirim ke Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara," tutur Putri Dakka.