MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah wajah baru muncul ikut meramaikan bursa calon Wali Kota Makassar yang akan terselenggara menjelang akhir tahun ini. Kemunculan sejumlah figur baru diharap tidak hanya sebatas penggembira semata.
Tanpa petahana, Pilwalkot Makassar bakal menjadi arena terbuka bagi figur-figur yang bakal maju. Adapun pendatang baru yang dinilai punya kans untuk maju bertarung diantaranya Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo.
Bahkan, Legislator DPRD Makassar, Muchlis Misbah secara resmi telah mendaftarkan Rudianto Lallo sebagai bakal calon Wali Kota Makassar di Kantor DPC Hanura Makassar.
Selanjutnya ada nama istri Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail. Ia sudah mendaftar di PDIP, PKB, PAN. Selain itu, Andi Seto Gadhista Asapa (mantan Bupati Sinjai). Ia telah mendaftar di PKB, Hanura, serta Partai Gerindra.
Kemudian figur lain, Ady Rasyid Ali (Ketua DPC Demokrat Makassar). Ia telah mendaftar di partainya Demokrat, serta PKB, dan menjalin komunikasi di PKS. Ada juga wajah baru dari kalangan ASN. Mereka yakni Irwan Adnan dan Ahmad Susanto.
Irwan Adnan saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota Makassar. Irwan telah mendaftar di tiga parpol. Partai Demokrat, PAN dan Hanura. Sementara Ahmad Susanto adalah Ketua KONI Kota Makassar. Ia telah mendaftarkan diri di PAN.
Figur pendatang baru lainnya yakni Azhar Arsyad yang kini menjabat sebagai Ketua PKB Sulsel, serta Ketua PKS Sulsel, Muhammad Amri Arsyid.
Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia (PPI), Ras Md menilai, beberapa nama bakal calon Wali Kota Makassar mulai bermunculan, seiring dengan penjaringan yang dibuka oleh hampir semua partai politik.
Menurutnya, secara umum sekita 5-6 figur yang sudah mengambil formulir perdaftaran di parpol-parpol. Tentu sederetan nama-nama bakal calon wali kota tersebut mulai mengikuti tahapan penjaringan partai politik.
"Hal baik bagi publik Makassar. Artinya, Makassar tidak kekurangan figur. Sungguh banyak figur-figur hebat yang sedang menyiapkan dirinya menghadapi kontestasi politik lima tahunan sekali ini.
"Nama-nama yang muncul adalah putra-putri terbaik yang dimiliki oleh Kota Makassar. Mereka punya kompetensi, punya pengalaman dan rekam jejak yang baik. Sehingga maju di Pilwalkot jangan sebatas penggembira saja," tuturnya.
Dikatakan, dua bulan kedepan, kondisi pencalonan masih sangat dinamis. "Kita belum bisa memastikan berapa poros yang bakal terbentuk dalam kontestasi Pilwalkot mendatang," terangnya.
Pakar Politik Unhas, Dr Tasrifin Tahara menilai dari calon-calon walikota yang selama ini mendeklarasikan diri atau diklaim maju sebagai calon Wali Kota Makassar hanya beberapa orang yang dinilai konsisten dan serius. Diantaranya Munafri Arifuddin, Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto. "Yang lain mungkin hanya pada porsi wakil wali kota," jelas akademisi Unhas itu.
Ia menilai, Munafri Arifuddin (Appi) sangat siap karena sudah beberapa kali maju sebagai calon walikota. Appi pun kali ini merasa yakin karena memiliki elektabilitas yang tinggi dibanding calon calon yang lain.
Ada beberapa faktor, yang menjadi penyebab elektabilitas Appi tinggi seperti keberhasilan mendulang suara pada Pileg lalu dan berhasil duduk sebagai anggota legislatif Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kemudian posisinya sebagai ketua DPD Golkar Makassar dan sudah mendapat mandat sebagai calon Walikota Makassar," jelasnya.
Kendati demikian, kata dia, posisi Appi masih harus berhadapan dengan hadirnya pendatang baru potensial.
Sedangkan, Pengamat Demokrasi, Nurmal Idrus memiliki pandangan soal Andi Seto. Ia mengatakan keputusan Seto untuk bertarung di Pilwakot Makassar sudah diperhitungkan matang-matang. Meski punya risiko tinggi.
Menurut Nurmal, peluang Seto lebih terbuka jika dirinya bertarung di Sinjai. Apalagi statusnya sebagai petahana. Keinginan Seto untuk maju di Pilwali Makassar menurutnya tentu disertai dengan hitungan politis yang matang.
"Ini juga bukan pilihan yang tak beresiko. Karena menurut saya, Seto justru punya peluang yang lebih besar jika kembali ke Sinjai," kata Nurmal.
Meski begitu, kata Nurmal peluang Seto di Pilwalkot Makassar tetap terbuka. Mengingat Makassar kekurangan figur kuat. Tokoh yang digadang-gadang maju, kini terpilih di legislatif.
"Hitungan peluang politik Seto di Pilwalkot Makassar memang terbuka. Itu karena saya melihat Pilwalkot Makassar tengah dihantui krisis figur dengan pilihan figur yang minim bagi parpol," jelasnya.
Adapun Andi Seto Gadhista Asapa menyatakan niatnya maju di Pilwalkot Makassar 2024. Dia pun mengakui sudah mendaftar di beberapa parpol dan kini menanti rekomendasi dari Partai tersebut untuk maju sebagai calon wali kota Makassar.
"Saya selaku kader partai tentu dengan niat baik maju di Makassar, sudah daftar di partai lain. Saya menunggu rekomendasi dari partai mengenai Pilwalkot," ujarnya.
"Kalau ideal fix maju Pilwali, Insya Allah kita sudah berikhtiar untuk itu," tambah Andi Seto.
Dia mengaku bakal mengikuti semua prosedur di partainya untuk dapat restu maju di Pilwalkot Makassar. Andi Seto mengklaim sudah banyak berkomunikasi dengan pengurus DPC Kota Makassar. Termasuk di internal Gerindra.
"Jadi masalah maju atau tidaknya kembali ke partai. Kalau proses di Gerindra masih ada proses berjalan juga, prosedur yang sudah ada," katanya.
Dia memastikan bakal terus menjalankan misi politiknya ini. Setelah itu, dia menyerahkan sepenuhnya ke Gerindra untuk diusung. "Insya Allah kita akan jalan terus. Pasti nanti ujungnya komunikasi kami laksanakan," bebernya.
Soal calon pendamping, Andi Seto mengaku belum ada bayangan. Saat ini dia masih fokus memperkenalkan diri dan menampung aspirasi dari masyarakat Kota Makassar. "Belum berpikir karena kita masih berjalan, bersosialisasi, bertatap muka dengan masyarakat melihat keadaan masyarakat," katanya.
Di sisi lain, Andi Seto mengungkap alasanya meninggalkan Sinjai dan maju di Makassar. Dia mengatakan pengabdian kepada masyarakat bisa dilakukan di mana saja baik di Sinjai maupun di Makassar.
"Saya pikir Makassar, Sinjai sama saja. Peluangnya di Makassar lebih besar karena jumlah penduduk mungkin lebih besar. Dan Insya Allah kita bisa membangun masyarakat. Khususnya di yang lebih baik," jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan silaturahmi dan mendengarkan masukan dari warga. Ini sebagai bagian dari proses pembangunan yang inklusif.
"Ada banyak masukan dan saran dari warga kepada saya. Kita harus hadir mendengarnya. Dan mudah-mudahan silaturahmi kita tak pernah terputus," tandasnya.
Sedangkan, langkah Ketua DPD II Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin untuk ikut kompetitisi Pilwali Makassar 2024 kini semakin terbuka lebar.
Pasalnya, keragu-raguan sebagian kalangan terjawab sudah. Appi kini sudah mendapat restu dari sang bapa Mantu H.M Aksa Mahmud yang juga Founder Bosowa Corporindo untuk bertarung di Pilwali 27 November mendatang.
Munafri Arifuddin menyebut telah mendapat restu dari sang mertua, Aksa Mahmud, untuk maju bertarung pada Pilwalkot Makassar. "Alhamdulillah. So far it's ok. Udah, udah aman (dukungan Pak Aksa) insya Allah," ujar Appi.
Dengan santai pun Appi menepis isu yang berkembang perihal kemunduran dirinya dari kontestasi Pilwalkot. Kata Appi, salah satu bukti keseriusannya maju Pilwalkot adalah dengan membangun konsolidasi dengan berbagai partai politik.
"Tenang saya sudah ada di sini, kan begitu. Iyalah kita coba mengkonsolidasikan sehingga syarat dukungan itu bisa maksimal, kami sudah punya modal kursi 6 di Golkar, kita sisa butuh 4," ungkapnya.
Eks CEO PSM Makassar itu berharap konsolidasi dapat dipercepat, sebab tahapan Pilkada serentak yang tinggal menghitung bulan.
Selain modal Golkar 6 kursi, saat ini, Appi juga telah mendaftar di beberapa parpol seperti PKB, Hanura, PAN. Adapun dengan koalisi. Appi mengatakan bahwa itu sudah menjadi modal yang cukup sebagai kenderaan menuju Pilwalkot Makassar.
"Kalau sudah 10, bahkan mungkin 10 lebih, kalau dari PKB berarti kan kami 11. Dan masih ada partai lain, artinya kan sudah cukup lah dipakai kenderaan. Supaya bisa fokus betul, ini harus dipercepat konsolidasinya karena waktunya tidak panjang," kata Appi.
"Ya, so far semuanya masih jalan, masih lancar. Karena belum ada yang ditentukan, apakah ini akan berjalan sampai ujung," tambahnya.
Appi menegaskan Golkar menjalankan mekanisme survei untuk mengukur elektabilitas calon wali kota (cawalkot) yang akan diusung di Pilwalkot 2024. Namun Appi mengaku tetap akan menyiapkan survei pembanding dari yang dilakukan internal partai.
"Tentu, (Survei internal Golkar) Akan ada pasti, (tetapi) semua survei itu nggak bisa satu, sehingga ada data pembanding. Kita akan lihat," ujar Appi.
Ia menyadari hasil survei tiap lembaga bisa saja berbeda. Namun dia berharap survei internal partai tetap akan menjadi acuan utama. Karena kalau kita dapat dari surveinya orang, metode survei kan berbeda, margin error misalnya 5%, ini dikasih naik, kita dikasih turun 5% langsung jauh bedanya. "Nah itu yang harus kita punya, data pembanding. Bahkan internal harus lebih detail," tegasnya.
Sedangkan, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar Makassar, Indira Yusuf Ismail, memberikan tanggapan terhadap keinginan maju di Pilwali nantinya.
"Saya tentu bahagia dan berterima kasih karena teman-teman masyarakat dan komunitas yang memberikan dukubgan dan support. Tentu ingin pembangunan yang berkelanjutan," jelasnya.
Indira juga menyampaikan bahwa keputusan terkait pencalonan, apakah menjadi 01 atau 02, akan diputuskan berdasarkan situasi yang ada di kemudian hari.
"Kalau yang datang mengusung pasti maunya kita 01, tapi tentu kita lihat situasi nanti, kita harus realistis. Kita lihat bagaimana masyarakat, kita harap doa dari masyarakat, agar keputusan selanjutnya bisa ditetapkan sesuai," tambahnya.
Indira menegaskan bahwa semua program yang baik harus dilanjutkan, yang belum selesai diselesaikan, dan yang masih perlu diperbaiki akan menjadi perhatian utama.
Semua itu secara formal harus dilanjutkan yang baik, yang belum selesai diselesaikan, yang masih kurang disempurnakan, itu kan siapapun.
Indira juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program-program yang telah dipersembahkan untuk Kota Makassar Makassar.
"Tentu ada yang diperbaharui, yang jelas itu persembahan kita untuk kota Makassar Makassar. Kita mau ke depan lebih baik lagi, lebih sempurna lagi tentu dengan dukungan masyarakat Makassar," tutupnya. (Yadi/C)