MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di dirikan pada tangal 14 Rabiul Awal 1366 H atau bertepatan pada tanggal 05 Februari 1947 M. Dua tahun setelah diproklamirkannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Organisasi yang sering dikenal sebagai organisasi hijau hitam ini telah lama memberikan sumbangsih dan pengabdian atas negara dan masyarakat Indonesia umumnya tidak terlepas dengan tujuan utama berdirinya organisasi yakni mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia dan menegak dan mengembangkan ajaran agama Islam.
Rumusan gagasan tersebut sangat orisinil dan istimewa mengetengahkan dialetika wacana kebangsaan dan keislaman yang pernah menjadi diskursus oleh tokoh-tokoh muslim seperti H.O.S. Tjokroaminoto dan M Natsir sejak awal abad ke-20.
Himpunan ini tidak perlu sebuah slogan karena dia bukanlah adegan dan tak perlu arogan karena himpunan memerlukan kader yang berjiwa perjuangan, sehingga semua kader mampu menjaga keutuhan NKRI.
Sebagai organisasi yang lahir, tumbuh dan berkembang di Indonesia hingga saat ini, HMI selalu menjadikan dirinya sebagai lembaga yang produktif untuk mengarahkan menumbuhkan jiwa perjuangan bagi kader-kadernya.
Hal ini juga yang membuat HMI selalu berkembang sampai sekarang dan mampu bersaing secara global.
Sejak didirikan oleh Prof Lafran Pane dan kawan- kawannya pada tahun 1947, HMI mulai berkembang sebagai organisasi mahasiswa, kita mendapati begitu banyak dinamika dan pasang surutnya perjalanan HMI dalam ritme sejarah bangsa kita.
Sejak masa-Revolusi hingga masa reformasi. HMI selalu mewarnai denyut nadi bangsa baik dari diskursus gagasan, ide bahkan aksi formasi sosial kebangsaan.