Adnan Mulai ‘Gas Tipis-tipis’

  • Bagikan
Ketua PMI Sulsel terpilih Adnan Purichta Ichsan memberi sambutan sesaat setelah pemilihan di Mahoni Hall Hotel Claro Makassar, Selasa (5/3/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Adnan Purichta Ichsan yang kerap disebut-sebut sebagai salah seorang figur potensial untuk bertarung pada pemilihan gubernur Sulawesi Selatan 2024 mulai bergerak 'tipis-tipis'.

Poster bupati Gowa tersebut bertebaran di sejumlah tempat dan di pinggir-pinggir jalan. Namun, poster berukuran minimalis tersebut hanya menyertakan foto Adnan dan sebuah tagline bertuliskan 'Kasih Adnan Saja'.

Sejumlah survei kerap menempatkan Adnan dalam lima besar sebagai sebagai bakal calon gubernur maupun bakal calon wakil gubernur.

Adnan juga merupakan salah figur yang telah mendapat surat tugas dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar bersama Ilham Arief Sirajuddin, Nurdin Halid, Taufan Pawe, dan Indah Putri Indriani.

Hanya saja, Adnan belum pernah secara terbuka ke publik mengenai langkah politik dirinya untuk ikut berkontestasi. Belum ada juga upaya yang ditempuh untuk mendaftar ke partai politik yang membuka pendaftaran penjaringan bakal calon.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Profesor Sukri Tamma mengatakan, simbol atribut sosialisasi Adnan yang mulai disebar itu merupakan tanda keseriusan untuk ikut kontestasi Pilgub Sulsel 2024.

"Publik tahu bahwa kemarin-kemarin Adnan belum pasang atribut, tiba-tiba sekarang sudah muncul. Menurut saya itu semacam awal pengenalan dan sosialisasi," ujar Sukri, Minggu (12/5/2024).

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unhas itu mengatakan, Adnan memiliki kans besar dan diincar oleh figur calon gubernur untuk dijadikan sebagai pasangan. Tapi di sisi lain, Adnan punya tantangan dalam menyakinkan partai politik untuk mendapatkan 'kendaraan'

"Jadi, saya melihat ada peluang bagi Adnan bisa dilirik figur lain, tapi tantangannya adalah bagaimana bisa dapat tiket partai sebagai modal," imbuh Sukri.

Dia menilai, Adnan selaku kandidat sampai sekarang ini belum banyak melakukan sesuatu dibanding dengan figur lainnya. Misalnya, kata Sukri, sosialisasi yang dilakukan Andi Sudirman, Danny Pomanto, IAS, dan Indah yang sudah bekerja jauh-jauh hari sebelumnya.

Sukri mengatakan, Adnan bisa unggul dari beberapa aspek seperti geopolitik yang bisa mewakili Makassar hingga beberapa daerah di wilayah selatan. Adnan juga adalah seorang politikus muda yang bisa menggaet elektoral dari kalangan milenial dan Generasi Z.

"Adnan pernah mendapat 93 persen suara saat maju untuk periode kedua di Gowa. Sayangnya, pergerakan Adnan cenderung agak pasif mengingat pendaftaran kandidat tersisa empat bulan lagi," kata Sukri.

Sementara itu, Sekretaris Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng mengatakan peluang Adnan untuk diusung oleh partai akan bergantung dalam hasil survei. Menurut dia, seluruh figur yang telah mendapat surat tugas dari partai memiliki peluang yang sama.

"Bila Adnan tidak masif bergerak, maka pasti tidak akan muncul di survei," imbuh dia.

Menurut Marzuki, bila ada kader yang menerima surat tugas namun tidak melakukan sosialisasi, maka tidak akan ada pencabutan surat tugas. Hanya saja, hal tersebut berpengaruh pada peluangnya untuk diusung di Pilgub Sulsel. Dia mengatakan, surat tugas hanya diberikan kepada kader yang dinilai potensial untuk maju di Pilgub Sulsel.

"Pasti peluang untuk diusung hilang karena tidak muncul di survei bila tidak segera sosialisasi," ujar Marzuki.

Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah, menyebut belum ada figur yang betul-betul serius maju bertarung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel 2024.

"Beberapa kandidat Pilgub Sulsel belum ada yang serius," kata Ni'matullah.

Dia mencontohkan Andi Sudirman Sulaiman yang telah memasang baliho secara masif tapi dinilai belum serius untuk maju. Padahal, dalam sigi sejumlah lembaga menempatkan mantan gubernur Sulsel ini di tempat teratas.

"Sudirman juga belum serius karena secara verbal belum mendeklarasikan dirinya," imbuh Ni’matullah. (suryadi/B)

  • Bagikan

Exit mobile version