MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah memprediksi Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) serentak akan diikuti banyak pasangan calon kepala daerah terutama Calon Legislatif (Caleg) terpilih 14 Februari kemarin.
Asratillah menyebutkan salah satu implikasi lebih dahulunya pelaksanaan pemilu dibanding pilkada adalah akan banyak figur potensial yang akan menjadi bakal cakada akan melakukan semacam test kemampuan elektoral di pileg.
“Dan sependek pengamatan kami di lapangan, hal tersebut terbukti, banyak caleg terpilih yang akhirnya ditugaskan oleh partainya untuk menjadi bakal cakada,” katanya.
Apalagi kata dia dengan adanya statement dari ketua KPU yang menyatakan bahwa caleg terpilih tdk mesti mundur jika ingin maju di Pilkada.
“Tentu statement ini memberikan semacam angin segar bagi sebagian besar pihak, dan mengurangi resiko politik bagi sebagian besar caleg terpilih,” ujarnya.
Caleg terpilih yang akan maju kembali dalam pilkada tentu tetap mesti berhitung cermat. “Di satu sisi mereka punya keuntungan, karena sudah melakukan konsolidasi basis elektoral saat pileg, sehingga cukup dijaga dan dikembangkan saat Pilkada,” bebernya.
“Namun disisi lain, mereka mesti memutar otak agar mereka mendapatkan tambahan logistik untuk menghadapi Pilkada, karena kemungkinan besar mereka juga mengeluarkan biaya tidak sedikit saat pencalegan kemarin,” tutupnya. (Fahrullah/B)