5. Makanan Mentah atau Tanpa Pasteurisasi
Makanan atau minuman mentah seperti susu mentah, jus atau cider mentah, daging mentah, ikan mentah, dan telur mentah, dapat mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Pastikan semua makanan diperlakukan dan dimasak atau pasteurisasi dengan benar sebelum diberikan kepada balita.
6. Makanan dengan Tinggi Merkuri
Ikan dengan kandungan tinggi merkuri seperti hiu, ikan pedang, dan mackerel raja, sebaiknya dihindari bagi balita karena dapat merusak sistem saraf. Pilih ikan dengan kandungan merkuri rendah seperti salmon, ikan tilapia, dan udang, sebagai alternatif yang lebih aman.
7. Daging yang Diasapkan atau Diawetkan
Makanan yang diawetkan dengan cara diasapkan atau diasinkan seperti daging asap sebaiknya dihindari karena mengandung banyak nitrat, tinggi garam dan kaya lemak hewani. Kandungan dari makanan ini tidak cocok untuk balita karena berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
8. Makanan dengan Butiran Besar
Makanan dengan butiran besar seperti kacang-kacangan utuh, popcorn, dan hot dog sebaiknya dihindari karena dapat menjadi risiko tersendiri bagi balita. Pastikan untuk memotong makanan menjadi potongan kecil dan mudah dikunyah sebelum memberikannya kepada balita.
Kesimpulannya, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang diberikan kepada balita untuk memastikan bahwa mereka menerima nutrisi yang cukup dan aman untuk dikonsumsi. Konsultasikan dengan dokter anak jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang makanan yang tepat untuk balita. Dengan memilih makanan yang tepat, dapat membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi balita. (JP/RAKSUL)