Duel Berdarah IRT di Makassar, Dipicu Anak Korban Injak Gabah Dijemur 

  • Bagikan
Kondisi korban di rumah sakit.

MAKASSAR, RAKSUL -- Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Jalan Poros Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar karena mengalami luka serius usai terlibat perkelahian dengan tetangganya sendiri. 

Korban inisial NU (53), mengalami luka menganga pada tangan kanannya akibat terkena sabetan senjata tajam jenis pisau saat berduel dengan tetangganya yang juga seorang IRT inisial SI (47).

Perkelahian berdarah dua emak-emak itu terjadi, Senin (13/5/2024) kemarin, sekitar pukul  17.00 Wita. Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya, IPTU Syuryadi Syamal mengatakan, perkelahian tersebut bermula dari cekcok atau adu mulut hingga memuncak dan salah satu dari mereka mengambil pisau dapur.

"Iya, perkelahian. Yang membawa sajam (senjata tajam) ibu itu sendiri yang kena iris (NU). Jadi senjata sendiri yang makan dia," ungkap Syuryadi saat dikonfirmasi, Selasa (14/5/2024) petang.

Syuryadi menyebut, kasus ini telah ditangani pihaknya guna proses hukum selanjutnya. Pelaku atau SI telah diamankan di Polsek Polsek Biringkanaya bersama barang bukti sebilah pisau dapur yang digunakan melukai korban. 

"Jadi bukan parang, pisau dapur, direbut dari korban (saat terjadi perkelahian). Pisau dapur, panjangnya sekitar 15 cm," sebutnya.

Sementara anak NU, Ipah, yang melaporkan kejadian penganiayaan ibunya ke polisi mengatakan, untuk kronologis kejadiannya, dia tidak begitu mengetahui mengingat saat duel itu berlangsung dirinya tidak berada di lokasi kejadian. 

"Iye, kurang tau juga karena tidak adaka di tempat," kata Ipah.

Namun dari informasi yang dia peroleh, perkelahian tersebut dipicu masalah sepeleh. Adiknya yang baru berusia 7 tahun disebut sedang bermain di depan rumah namun tidak sengaja menginjak gabah yang dijemur oleh SI.

"Yang saya dengar katanya itu adikku pergi injak-injak padi. Kan ada orang menjemur padi di depan, kemudian ditegur. Saat ditegur, mungkin dia tanya mamaku begitu, jadi cek cokmi," terangnya.

Ipah juga mengungkapkan, ibunya dengan pelaku memang selama ini tidak begitu akur. Terlebih kata dia, SI memiliki banyak laporan di kantor polisi dikarenakan sering berselisih paham dengan tetangga.

"Iye, cuma kan banyak laporannya ke polsek itu. Masalah anak-anak. Yang saya dengar itu kasih bunyi petasan, kemudian mamaku tidak terima lapor sana sini. Masalah sepele," sebutnya.

Adapun kondisi korban, Ipah menyebut masih dalam perawatan intensif di RSUD Daya usai menjalani operasi di bagian tangannya.

"Baru-baru sudah dioperasi, belum tahu ini (berapa jahitannya). Operasinya tadi hampir lima jam," pungkasnya. (Isak/B)

  • Bagikan