Figur Calon Wali Kota Ramai-ramai Daftar ke Partai

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bakal calon wali kota Makassar ramai-ramai melakukan sosialisasi dan mendaftar ke partai politik. Ketua Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi Selatan Muhammad Amri Arsyad, misalnya, telah mendatangi tiga partai politik untuk masuk sebagai salah satu yang akan dijaring.

Amri punya modal kuat secara politik karena PKS Makassar memiliki enam kursi di DPRD Kota Makassar. Amri telah 'melamar' di Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan terahkir Partai Kebangkitan Bangsa.

Sebelumnya, sederet nama juga telah mendaftar di PKB Makassar yakni Munafri Arifuddin (Ketua DPD II Golkar Makassar), Abdul Rahman Bando (Mantan Kadis Pendidikan Pemkot Makassar), Andi Seto Gadhista Asapa (Mantan Bupati Sinjai), Indira Jusuf Ismail (Istri Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto), H Nasrun (Mantan Lurah Sambung Jawa), dan Adi Rasyid Ali (Ketua Demokrat Makassar).

"Saya datang langsung ke PKB tanpa tidak diwakili. Ini merupakan wujud tanggung jawab bahwa kalau saya mau maju sehingga saya hadir langsung," ujar Amri.

Dia mengaku memiliki hubungan baik dan terjaga dengan pengurus wilayah PKB Sulsel sehingga optimistis dapat menjadi modal baik dalam melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

"Komunikasi saya dengan Pak Azhar (Ketua PKB Sulsel) baik. Saya tidak mau gunakan jalur yang tak prosedural, jadi saya kesini daftar. Mudah-mudahan ini jalan Allah dan kebaikan bersama seperti di pilpres," kata dia.

Dirinya menilai Makassar ini adalah barometer Sulsel, sehingga ketika berhasil membawa Makassar lebih baik akan menjadi tolak ukur untuk Sulsel. Amri menambahkan telah memiliki chemistry karena bersama PKB sebagai koalisi mengusung Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres lalu.

"Terlepas kalah ataupun menang, kami sudah saling kenal dan mau lebih kenal dan akrab. PKS dan PKB menjanjikan kemenangan," kata dia.

Sementara itu, Tim Penjaringan PDI Perjuangan Pilkada Kota Makassar kembali menerima pengambilan formulir pendaftaran dari utusan Andi Seto Gadhista Asapa.

"Kami datang karena diamanahkan mewakili Andi Seto untuk mengambil formulir pendaftaran Pilkada Makassar yang dilaksanakan oleh PDI Perjuangan," kata juru bicaranya, Andi Seto, Muhammad Awaluddin Mangantarang.

Dia mengatakan, Andi Seto bukan orang lain di PDI Perjuangan. Ibaratnya, kata dia, Andi Seto kembali ke rumah sendiri, mengingat almarhum Andi Rudiyanto Asapa--ayah Seto, adalah salah satu tokoh yang pernah di PDIP.

"Yang pasti Seto akan siap mengikuti proses dan tahapan pilkada, mulai dari penjaringan di DPC sampai proses akhir di DPP nantinya," imbuh Awaluddin.

Kedatangan perwakilan Andi Seto Gadhista Asapa diterima langsung oleh Ketua Tim Penjaringan DPC PDI Perjuangan Pilkada Makassar Raisuljaiz bersama tim penjaringan lain, seperti William, Muhammad Nursalam, Ais Sakar, Syamsuddin Badabi dan Marthen.

Andi Seto merupakan calon ketujuh yang mengambil formulir setelah Muhammad Surya, Nasrun, Jabal Nur, Indira Yusuf Ismail, Risfayanti Muin dan Rudy P Goni.

Adapun, birokrat Pemkot Makassar Irwan Adnan kian mantap maju dalam pemilihan wali kota Makassar. Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Kota Makassar ini mulai menunjukkan keseriusannya dengan memasang baliho dan sudah mendaftar di beberapa partai politik.

Irwan mengatakan telah melamar di tiga parpol yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura, dan Partai Demokrat. Selanjutnya, Irwan akan mendatangi parpol lain yang membuka pendaftaran, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

"Tentu komunikasi itu akan kita lakukan, sejauh ini kita sudah ambil formulir tentu akan kita tindak lanjuti bagaimana menjalin hubungan dan komunikasi baik ke semua parpol," kata Irwan.

Sambil mengikuti tahapan yang berjalan, Irwan juga akan memperhitungkan hasil survei. Bila hasilnya positif, Irwan akan lebih memantapkan diri menghadapi kontestasi pada November nanti.

"Prinsip saya optomistis dan harus realistis melihat hasil survei. Salah satu metode yang dipercaya ialah survei. Tidak bisa kami langsung maju tanpa bekal apa-apa," ujar dia.

Sebagai aparatur sipil negara, Adnan mengaku siap meninggalkan profesinya sebagai birokrat dem maju dalam kontestasi politik ini.
"Pasti mundur kalau memang semua sudah bersyarat dan memungkinkan untuk jalan," ujar dia.

Pengamat politik Prof Sukri Tamma mengatakan, sebagai seorang birokrat Irwan Adnan punya pengalaman mumpuni. Ia memiliki kompetensi dan jaringan yang kuat selama berkecimpung di dunia birokrat.

"Ketika Irwan maju ada beberapa penghitungan, pertama pengalaman birokrasi, kedua jaringannya selama ini di Kota Makassar sudah dirasa cukup karena kan selama ini sering masuk ke lapangan," kata dia.

Hanya saja, kata Sukri, hitung-hitungan politik biasanya berbeda, sebagai pendatang baru Irwan bisa mencoba pertarungan untuk posisi wakil wali kota.

"Secara rasional kemungkinan dia ada di posisi wakil wali kota, karena kapasitas tidak ada masalah. Tapi hitung-hitungan politik berbeda untuk maju 01," ujar Sukri.

Di lain pihak, Abdul Rahman Bando juga telah mengambil formulir pendaftaran di PDI Perjuangan. Pengambilan formulir adik kandung mantan Bupati Enrekang, Muslimin Bando ini, diwakili oleh narahubung Muhammmad Hakim.

Kehadiran tim Rahman Bando diterima langsung Ketua Tim Penjaringan Pilkada DPC PDI Perjuangan Kota Makassar, Raisuljaiz yang menyambut hangat kehadiran tim Rahman Bando. Dia berharap, Rahman Bando mengembalikan formulir pendaftaran nantinya, sehingga dapat diusung PDI Perjuangan pada Pilwalkot Makassar 2024.

"Kalau Rahman Bando mengembalikan formulir, maka kewajiban kami melanjutkan ke DPD (DPD PDI Perjuangan Provinsi Sulsel), di DPD itu penjaringan dan penyaringan, ada wawancara kesiapan maju pilkada, kemudian nama-nama dilanjutkan ke DPP (pusat)," ujar Rais.

Sebelumnya, Rahman Bando juga mengambil formulir di Partai Demokrat Kota Makassar, PKB Kota Makassar, PAN Makassar, dan Partai Hanura. Pada Pilkada 2020, Rahman Bando maju sebagai wakil wali kota Makassar berpasangan dengan Munafri Arifuddin,. Pasangan ini kalah dari pasangan Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi. (suryadi-fahrullah/C)

  • Bagikan