"Bidan yang menangani pun langsung menghubungi sopir, karena kebetulan sopir saat itu sedang ada di Makale, untuk mengambil mobil ambulance di bengkel dan menjemput di Sa'dan. Namun sebelum sampai di ambulance, ternyata pasien sudah sangat kesakitan, sehingga akhirnya Bidan mencari tempat untuk melakukan pemeriksaan. Ternyata bagian lutut bayi sudah ada keluar, sehingga meminta bidan untuk segera mengambil tindakan. Bidan pun memutuskan untuk menolong persalinannya meski masih di jalan," terang Yosefina.
Selama proses persalinan tersebut, lanjutnya, banyak kesulitan, namun akhirnya bayi lahir tetapi dalam kondisi asfiksia berat dan petugas masih terus berusaha menyelamatkan bayinya meski akhirnya tak tertolong dan meninggal dunia.
Bidan pun memutuskan untuk membawa kembali pasien ke puskesmas Lekke untuk menjalani perawatan dan saat ini kondisi pasien sudah mulai membaik, namun belum diijinkan pulang ke rumahnya.
Ditambahkannya bahwa kedepan pihakmya akan melakukan pemantauan ibu hamil untuk mendeteksi dini faktor resiko pada ibu hamil dengan memberikan pelayanan standar.
"Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk segera mendata ibu hamil, agar bisa mengambil keputusan yang tepat, termasuk rujukan jika diperlukan. Juga akan menyediakan tempat tunggu kelahiran di tingkat kabupaten, terutama bagi masyarakat yang jauh dari kota dan semua persalinan akan diwajibkan di Fasyankes yang ada," tegasnya. (Cherly)