RAKYATSULSEL - Bentuk lionfish niles yang menawan menjadi daya tarik bagi pencinta ikan hias air laut. Terlebih, ukurannya tidak bisa membesar seperti predator pada umumnya. Namun, ketika menyantap mangsa, ikan cute itu tetaplah ganas.
"MAU lihat ketika diberi pakan?’’ ajak Stevanus Sugiarto saat berbincang dengan Jawa Pos pada Kamis (9/5) lalu. Dia lantas mengambil ikan zebra berukuran 2 sentimeter dari akuarium lain. ’’Kebetulan sudah waktunya makan,’’ sambung pemilik Jev Aquatic itu di galerinya di Barata Jaya III, Surabaya.
Keganasan lionfish niles berukuran 8 sentimeter koleksinya itu langsung terlihat ketika ikan zebra tersebut dicemplungkan jadi buruan. Dengan perlahan, ikan yang juga dikenal dengan ikan kalajengking itu mendekati calon mangsanya. Dan, hap! Ikan zebra yang semula berenang di sekitarnya langsung hilang ditelan.
Stevanus menuturkan, lionfish memang punya mulut yang unik. Bisa terbuka sangat lebar ketika makan. Bahkan sampai lima kali lipat ukuran normal. Jadi, meskipun kecil, ikan itu tetap terlihat ganas.
Stevanus menambahkan, lionfish adalah ikan lokal perairan laut Indonesia. Umumnya bisa ditemukan di dasar laut tipikal ikan arus bawah. Ia senang sembunyi di terumbu karang.
Menurut Stevanus, karakternya memang tidak banyak bergerak. Lionfish cenderung lebih banyak diam menunggu mangsa. ’’Jenis niles ini yang nggak bisa besar. Maksimal panjangnya paling 10 sentimeter. Jenis lain bisa tiga puluhan,’’ paparnya. Lantaran stoknya yang melimpah, harga ikan tersebut relatif terjangkau. Ukuran seperti yang ada di galerinya bisa dibeli dengan banderol Rp 50 ribu. ’’Menjadi pilihan banyak pencinta ikan hias air laut,’’ ungkapnya.
Terlebih, kata dia, bentuk lionfish terkesan eksotis. Berbeda dengan ikan kebanyakan. Keberadaan siripnya yang seperti duri mengesankan kemewahan. ’’Di habitat aslinya, salah satu fungsi sirip itu adalah menarik perhatian mangsa,’’ jelasnya.
Warna lionfish juga menjadi alasan penghobi ikan mengoleksinya. Stevanus mengungkapkan, corak setiap jenisnya beragam. Untuk jenis niles, warnanya kombinasi cokelat dan putih. ’’Jenis lain ada yang merah. Bervariasi,’’ katanya.
Stevanus menambahkan, meskipun terlihat cantik, lionfish memiliki senjata berbahaya. Duri pada tubuhnya, menurut informasi yang didapatnya, menyimpan racun. ’’Kabarnya kalau kena bisa sampai meriang,’’ terangnya. Stevanus belum pernah merasakan. Dia selama ini memakai cara aman dengan menggunakan tongkat jaring ketika harus memindahkan ikan itu.
Walaupun ganas, lanjut Stevanus, lionfish bisa hidup berdampingan dengan ikan lain di akuarium yang sama. Asalkan ukurannya tidak berbanding jauh. ’’Kalau kecil, pasti dianggap makanan,’’ ujarnya.
Karakteristik lionfish juga dipastikan tidak akan mengganggu ikan lain. Sebab, ikan itu cenderung diam di dasar. ’’Jadi, cocok sekali untuk koleksi akuarium,’’ tuturnya.
Terkait pakan, ikan predator tersebut tidak boros. Ia hanya perlu makan sekali dalam sehari. Bahkan, dua hari sekali diberi pakan juga tidak masalah. ’’Kayak ular, setelah makan itu lama kalau mau makan lagi. Kalau belum lapar, meski diberi ikan kecil, tidak akan dimakan,’’ jelasnya.
Stevanus biasa memberikan ikan zebra atau cere sebagai pakan. Tentunya dalam kondisi hidup. ’’Selain bentuk tubuhnya yang menarik, cara makannya menjadi daya tarik tersendiri,’’ tandasnya. (jp/raksul)