Ramai Tokoh Bakal Maju Pilwakot Makassar, Danny: “Welcome To Politic of Makassar”

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto saat ditemui di Hotel Claro Makassar, Kamis (16/5). Foto: SHASA ANASTASYA/RAKYATSULSEL/A

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Makassar sejumlah tokoh mencuat yang menyatakan untuk maju mencalonkan diri.

Menanggapi itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyambut baik hal tersebut. "Welcome to politic of Makassar (selamat datang dalam perpolitikan di Makassar)," terang Danny, saat ditemui di Hotel Claro Makassar, Kamis (16/5).

Ia menyebut pilwakot merupakan pesta demokrasi yang mana setiap warga negara memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

Dengan banyaknya tokoh yang akan mencalonkan diri pada Pilwakot Makassar ini, kata Danny Pomanto, sapaan akrabnya merupakan hal yang lumrah. Pasalnya, menurut Danny yang dikatakan "Pesta" tentunya dilakukan secara berramai-ramai.

Maka dari itu, dengan banyaknya calon walikota yang maju tentunya memberikan banyak pilihan ke masyarakat. "Pesta demokrasi, setiap orang berhak dipilih dan memilih. Namanya pesta, ramai ramai. Persoalan pilihan itu urusan masyarakat, makin banyak tokoh yang maju makin banyak pilihan masyarakat," ucap Danny.

Danny pun mengungkapkan kriteria yang harus dimiliki oleh Wali Kota Makassar mendatang yakni sosok yang dapat membawa visi dan misi kolektif. Seperti, pentingnya tokoh-tokoh dari daerah untuk ikut berkompetisi.

Pasalnya, menurut Danny, meski politik sangat dinamis, tokoh-tokoh daerah harus muncul sebagai alternatif yang membawa misi daerah dan misi kolektif.

"Saya kira politik itu sangat cair, bahkan sekarang dari zat cair ke gas. Yang menarik adalah minat untuk berkompetisi itu harus dibaca sebagai hal positif. Tokoh-tokoh daerah itu harus muncul sebagai alternatif yang membawa misi daerah dan misi kolektif kita," jelas Danny.

Menanggapi siapa yang layak memimpin Makassar ke depan, Danny Pomanto mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Menurutnya, kelayakan seorang calon ditentukan melalui proses politik yang ada.

"Saya kira yang layak dan tidaknya itu tergantung masyarakat. Tidak boleh tergantung siapapun, termasuk saya sebagai wali kota. Saya tidak pernah berani menyatakan ini layak atau tidak layak. Kira-kira dalam proses yang ada, semua layak setelah melalui pengujian proses politik di pilkada," tutup Danny. (Shasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version