Bullying menyebabkan penurunan prestasi, berkurangnya rasa percaya diri, dan bahkan bisa mendorong pikiran untuk bunuh diri karena merasa tidak diterima di lingkungan sekolah.
Selain itu, bullying menciptakan suasana yang tidak aman dan tidak kondusif untuk pembelajaran, serta berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik korban.
Elsa menemukan bahwa bullying saat ini marak terjadi di kalangan anak sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi. Bullying dapat berupa kekerasan verbal seperti olok-olok, kekerasan fisik seperti memukul, hingga bullying sosial yang mengarahkan orang lain untuk menjauhi atau merusak citra seseorang.
Berdasarkan penelitiannya, Elsa merancang model penanganan bullying yang disebut model ELSA (Empathetic, Lovely, Safe, Acceptable), yang dapat dijadikan referensi untuk mencegah bullying di kalangan remaja, khususnya di sekolah.
Penelitiannya, yang menggunakan dua novel dari negara berbeda dengan topik bullying yang sama, menunjukkan bahwa jenis bullying yang paling umum adalah bullying sosial dan verbal.
Pelaku bullying seringkali merasa tidak menyebabkan kerugian fisik, namun efek sosial dan verbal bullying sangat merugikan mental dan jiwa korbannya. (*)