Saya pun berusaha mengingat dan menulis momen-momen perkenalan, pertemuan, dan mendengar kisah-kisah dan komentar-komentar Alm. Pak Salim Said yang memakai selalu bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebagai junior dan satu asal kampung halaman almarhum Bapak Prof. Dr. Salim Haji Said, saya selalu merasa nyaman ketika bertemu dan berkomunikasi dengannya. Pada suatu malam, saya ke rumahnya dengan beberapa teman, di komplek Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pak Salim berbagi kisah, “Saya dapat beli rumah ini karena saya adalah wartawan.”
Setelah tulisan hampir selesai, saya membaca biografi singkatnya. “Prof. Dr. Salim Haji Said, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 10 November 1943, berprofesi sebagai pengajar atau akademisi, penulis, pengamat seni, politik, militer.
Saya ikut mendoakan Pak Salim Haji Said mendapatkan tempat yang lapang, bercahaya, dan ampunan dari Allah.
Hartford, CT, 18 Mei 2024
H. Saleh Mude