MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sehari setelah Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakhrulloh masuk kantor. Kini mulai muncul riak-riak, dengan munculnya kelompok yang menolak dengan menggelar aksi unjuk rasa.
Mengingat hal tersebut, banyak pihak menduga jika Prof Zudan selaku Pj Gubernur Sulsel merupakan "pesanan atau titipan". Apalagi adanya penolakan terhadap Prof Zudan oleh DPRD di Sulbar.
Menyikapi hal tersebut , DPRD Sulsel pun mewanti-wanti adanya hal tidak baik terjadi. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Arfandi Idris yang menyoroti pergantian Bachtiar Baharuddin selaku Pj Gubernur Sulsel yang belum berakhir masa baktinya. Apalagi tak ada kesalahan ataupun pelanggaran yang dilakukan Pj. Bahtiar, sehingga tiba-tiba digantikan Prof Zudan.
"Ini perlu kita harus antisipasi. Waktu pergantian kan, tidak ada penyampaian terlebih dahulu kepada DPRD Sulsel," ujarnya, Selasa (21/5/2024).
Menurut Politisi Golkar itu, pergantian Pj Gubernur Sulsel, dari Bahtiar Baharuddin ke Prof. Zudan harus dicermati, sebab yang menggantikan (Prof Zudan) merupakan orang yang ditolak (DPRD) di Sulawesi Barat.
"Artinya memang ada masalah. Kenapa orang bermasalah dia kasih kita di Sulsel. Ini yang harus menjadi cermatan karena Sulsel cukup baik dan tenang. Jangan sampai dalam pelaksanaan tugasnya (Prof Zudan) di Sulsel juga akan jadi bermasalah," katanya