"Kita tahu ini tugas berat, karena Sulsel saat ini mengalami defisit sekira 2 Triliun, jadi harus memikirkan bagaimana mengisi kemampuan keuangan daerah kita," ucapnya.
Senada Wakil ketua Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat, Irfan AB menuturkan, bahwa dirinya juga belum tahu betul kenapa ada penolakan terhadap Prof Zudan sebagai Pj Gubernur di Sulbar dari DPRD Sulbar.
Namun, dirinya tetap berharap Prof Zudan bisa meneruskan pembangunan di Sulsel dengan mensinergikan program dengan legislator di DPRD Sulsel dengan eksekutif.
"Kalau tidak ada sinergi, maka habis waktu kita untuk "berantem" (berdebat) saja," katanya.
Dirinya juga berharap, Pj Gubernur Sulsel yang baru harus menjaga netralitas, apalagi di Sulsel kepentingan-kepentingan politik berbeda-beda, termasuk jangan sampai melakukan pemihakan-pemihakan, karena ini bisa menjadi faktor adanya penolakan.
"Jangan bermain kelompok, usahakan tampil dengan profesionalisme sebagai aparatur sipil negara dengan memberi contoh kepada ASN jelang Pilkada Serentak 2024," tutupnya. (Yadi/B)