MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Masyarakat Kota Makassar akhir-akhir ini mengeluhkan cuaca panas yang terasa beberapa hari terakhir. Hal itu diperkirakan cuaca panas terjadi karena dampak dari gelombang panas atau heat wave. Apalagi, berdasarkan weather.com suhu cuaca harian di Kota Makassar mencapai 30 hingga 36 derajat celcius.
Menanggapi hal tersebut, Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Farid Mufti menampik cuaca panas yang terjadi di Kota Makassar akibat gelombang panas.
Bahkan secara umum, kata dia, Indonesia tidak mengalami gelombang panas, karena cuaca panas yang terjadi saat ini tidak memenuhi karakteristik dan indikator statistik gelombang panas.
Maka dari itu, Farid menyebut suhu panas yang dirasakan oleh masyarakat Kota Makassar karena saat ini Indonesia tengah memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Di mana, disebabkan karena pemanasan permukaan akibat kurangnya pembentukan awan dan curah hujan.
"Kondisi gerah yang dirasakan masyarakat juga umum terjadi pada periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sebagai dampak kombinasi pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi," terang Farid, Selasa (21/5).
Farid pun menyebut untuk suhu 30 hingga 36 derajat celcius yang dialami di Kota Makassar merupakan suhu normal. Ia mengatakan suhu dapat dianggap ekstrem jika lebih dari 3 derajat Celsius di atas suhu rata-rata.
" Di Sulawesi Selatan, suhu 40 derajat Celsius sudah bisa dikategorikan sebagai ekstrem," ujar Farid.
Diketahui, Gelombang panas telah melanda negara-negara di Asia Tenggara selama dua minggu terakhir, termasuk Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Di Thailand, gelombang panas ini mengakibatkan beberapa warga mengalami serangan panas (heat stroke) hingga menyebabkan kematian. Di Filipina, pemerintah setempat telah mengambil langkah untuk meliburkan sekolah. (Shasa/B)