BANTAENG, RAKYATSULSEL - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Bantaeng merupakan sekolah vokasi yang menyiapkan peserta didiknya menjadi wiraswasta atau terjun langsung dalam dunia industri.
Menjelang Tahun ajaran Baru 2024/2025 Sekolah yang memiliki tujuh konsentrasi keahlian atau jurusan, membuka 10 Rombongan Belajar (Rombel) atau 350 Kouta untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
“Untuk SMKN 3 Bantaeng itu, kita laporkan sebanyak 10 Rombel. Jumlah setiap Rombel maksimal 35 siswa. 35 kali 10 jadi 350,” kata Kepala UPT SMKN 3 Bantaeng, Wahidah Wahyuni saat dikonfirmasi, Rabu (22/5).
Tujuh kompetensi keahlian yang dimiliki SMKN 3 Bantaeng yaitu, Desain Permodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Teknik Bisnis Sepeda Motor,
Keperawatan dan Caregiver, Farmasi Industri dan Desain Komunikasi Visual (DKV).
“Kalau DKV itu kita target tiga kelas kemudian, TKRO itu dua kelas dan yang lainya itu masing-masing satu kelas,” kata dia.
Menurutnya, pendaftaran SMA dan SMK memiliki perbedaan saat ini SMKN 3 Bantaeng merupakan hari terakhir untuk pendafataran jalur prestasi. Kemudian apabila kouta jalur prestasi tidak terpenuhi maka akan diambil alih sekolah untuk membuka jalur bakat minat secara offline setelah pengumuman jalur prestasi.
“Sesuai petunjuk teknis SMA dengan SMK itu berbeda. Jadi dari tanggal 20 sampai hari ini tanggal 22 pukul 12.00 WITA terakhir itu jalur prestasi. Setelah itu kembali diserahkan ke pihak sekolah pendaftaran secara offline. Apakah jalur prestasi atau bakat minat atau beberapa hal yang dibutuhkan oleh sekolah,” kata dia.
Untuk mendaftar pada Kompetensi Keahlian Keparawatan dan Farmasi, calon peserta didik siap untuk dilakukan tes kesehatan karena menjadi salah satu syarat untuk diterima pada kompetensi tersebut.
“Tes kesehatan bagi beberapa jurusan terbagi atas dua ada tes buta warna untuk jurusan perawat, farmasi yang memang harus. Selain itu tes tekanan darah normal tidak, berat badan,” kata dia.
Menyambut peserta didik baru, SMKN3 Bantaeng banyak berbenah termasuk sarana dan prasarana praktek dalam menunjang peserta didik. Dia juga menjelaskan SMKN 3 Bantaeng merupakan sekolah berbasis industri 4.0 di Kabupaten Bantaeng.
“SMKN 3 Bantaeng ini merupakan satu-satunya sekolah yang berbasis industri 4.0 yang merupakan bantuan dari Kementerian Pendidikan dalam hal ini Dirjen Vokasi,” kata dia.
Kedepannya, beberapa program belajar pembelajaran yang akan diperoleh peserta didik terkait dengan digitalisasi, internet optik, metavers.
“Dan tentunya ini semua berkaitan perkembangan teknologi digitalisasi yang sekarang, ini sangat diharapkan agar mereka mudah terserap ke dunia usaha atau dunia industri,” kata dia.
Selain itu, SMKN 3 Bantaeng telah memiliki berbagai mitra industri guna menyerap alumni-alumni yang telah diyakini memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing.
“Insya Allah kami yakin itu karena kami sudah memiliki apa yang dibutuhkan dan update dengan industri,” kata dia.
Satu tahun terakhir menurut pengakuan Kepala UPT SMKN 3 Bantaeng, Sekolah itu telah meluluskan sekitar 131 peserta didik dan 80 orang diantaranya berwirausaha.
“Untuk yang menganggur sangat minim, yang mengannggur itu dengan alasan menikah jadi yang lainya itu berwirausaha dan bekerja,” kata dia. (Jet)