MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pihak kelurga besar almarhum Bayu Pramana meminta semua pihak menghentikan penyebaran informasi hoax yang menyebutkan kalau tubuh Bayu Pramana hancur dalam kecelakaan yang terjadi di tempat kerjanya.
Nama Bayu Pramana beberapa hari ini viral karena menjadi korban kecelakaan kerja saat bekerja dengan standar operasional prosedur (SOP) seperti biasa di pabrik mie CV Surya Mandiri. Informasi hoax menyebar kemana-mana termasuk terkait kondisi korban.
Di sisi lain, pihak CV Surya Mandiri selaku perusahaan terus melalukan pendampingan pada pihak keluarga almarhum Bayu Pramana, mulai dari evakuasi korban ke rumah sakit hingga pemakaman. Termasuk menyalurkan santunan kecelakaan kerja kepada keluarga korban yang diterima ibu almarhum Bayu Pramana bernama Suhada.
Muhammad Sabir Ali selaku paman dari almarhum Bayu Pramana melalui video resminya, secara tegas meminta kepada semua kalangan untuk menghentikan menyebarluaskan informasi hoax terkait dengan meninggalnya Bayu Pramana.
"Saya mewakili keluarga, di sini ada ibu almarhum (Bayu Pramana) atas nama Suhada meminta agar berita terkait tubuh Bayu Pramana hancur disetop baik media sosial maupun berita, karena itu hoax. Kami melihat secara langsung tubuh almarhum Bayu Pramana utuh saat dimakamkan,"kata Muhammad Sabir Ali didampingi ibu almarhum Bayu Pramana.
Sabir Ali menegaskan tingginya kepedulian dari pihak CV Surya Mandiri yang memproduksi produk mie dengan nama Mie Sejati ini terhadap karyawannya. Termasuk pendampingan pihak perusahaan mulai dari proses evakuasi sampai ke pemakaman.
"Kami sangat berterimakasih dan memberikan apresiasi pada CV Surya Mandiri atas perhatiannya pada pihak keluarga korban. Kami dari pihak keluarga ikhlas, ini murni kecelakaan kerja karena perusahaan sudah menerapkan SOP dengan jelas . Jadi ini murni kecelakaan kerja," terang Sabir Ali.
Berdasarkan informasi yang dihimpun saat kejadian, kecelakaan kerja terjadi pada saat sedang dilakukan pembersihan mesin pengaduk bumbu. Pada saat itu menurut beberapa sumber tidak ada proses produksi saat kejadian tersebut.
"Pada saat kejadian, yang dilakukan adalah proses pembersihan alat dan kecelakaan terjadi bukan saat proses produksi. Kejadian kecelakaan itu di mesin pengaduk bumbu bukan di mesin penggiling. Ini bisa dibuktikan karena semua peralatan yang menyangkut kejadian kecelakaan telah disegel oleh aparat kepolisian," terang beberapa sumber yang dihimpun. (*)