MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pesawat Garuda yang mengangkut jemaah calon haji (JCH) Kloter 15 asal Bantaeng dan Maluku Utara, kembali bermasalah. Dampaknya, pemberangkatan jemaah kloter ini tertunda hingga enam jam.
Sesuai jadwal, sejatinya pesawat Garuda dengan nomor penerbangam GA 1115 akan lepas landas pukul 01.00 dini hari waktu Makassar. Namun, pesawat baru terbang sekitar pukul 06.30 wita.
Atas keterlambatan penerbangan itu, memantik protes dari Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, Ikbal Ismail. Menurut Ikbal pasca keterlambatan penerbangan Kloter 15 itu, akan berdampak pada jadwal penerbangan selanjutnya.
Bahkan, kata dia, kloter berikutnya terindikasi akan delay 4 sampai 5 jam juga, sehingga PPIH Embarkasi Makassar meminta kompensasi kepada pihak Garuda untuk menyuplai konsumsi ke Asrama Haji untuk JCH yang terdampak delay.
“Aturan pesawat itu kalau delay kompensasinya diberi makan, bila waktu makan. Kami sudah sampaikan ke pihak Garuda untuk antisipasi bila memang delay sampai 5 jam dan melewati waktu makan, kami minta Garuda untuk datangkan makanannya ke Asrama Haji ini untuk melayani jemaah yang masuk kategori delay,” imbuh Ikbal, kepada Harian Rakyat Sulsel, Jumat (24/5/2024).
Ia menjelaskan, saat ini pihak PPIH bersama dengan pihak Garuda telah melakukan koordinasi agar keterlambatan penerbangan untuk kloter selanjutnya bisa diminimalisasi. Delay pesawat terancam dialami oleh kloter ganjil 17, 19, dan 21.
“Jadi kloter ganjil ini akan mengalami delay, semua,” ujar Ikbal.
Ia menyampaikan, untuk PPIH terus berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada JCH yang akan berangkat berhaji.
“Jadi kami dari pihak pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada para jamaah haji,” kata dia.
Terpisah, General Manager Makassar PT Garuda Indonesia Tbk, I Wayan Gilang Aditya Subawa menyampaikan permohonan maaf atas kendala penerbangan yang terjadi pada JCH kloter 15 Embarkasi Makassar.
Ia menjelaskan, beberapa kendala yang menjadi terjadinya penundaan keberangkatan JCH disebabkan beberapa hal.
Dia membeberkan, seharusnya pesawat dari Bandara Madinah tiba pada pukul 22.00 wita, namun tiba menjadi pukul 23.41 wita.
Boarding JCH mulai dilakukan pada 00.59 wita, hanya saja adanya deteksi kurang maksimal pada pendinginan di kabin penumpang pada pukul 01:40 wita sehingga proses boarding oleh pilot segera dihentikan.
“Proses perbaikan sistem pendingin selesai pada pukul 05:10 wita dan dapat dilakukan proses boarding kembali,” kata Wayan.
“Adanya proses perbaikan dan pemberhentian proses boarding mengakibatkan timbulnya ketidaknyamanan bagi beberapa jemaah sehingga perlu dilakukan proses pendekatan persuasif untuk jemaah dapat Kembali melanjutkan proses boarding. Pilot In Command (PIC) juga ikut memberi penjelasan kepada jemaah,” sambung dia.
Wayan melanjutkan, proses boarding lengkap pada pukul 06:25 wita dan pesawat Pushback pada pukul 06:35 wita pada Jumat (24/5/2024). (abu Hamzah/C))