MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Figur bakal calon kepala daerah mulai mendaftarkan diri ke partai politik (Parpol). Para bakal calon yang akan maju untuk mengikuti pesta demokrasi sedang disibukkan dengan mendapatkan rekomendasi partai. Termasuk dengan cara barter rekomendasi.
Partai NasDem dan Gerindra dipastikan akan barter atau tukar rekomendasi di dua daerah. Yakni di Pilkada Sidrap dan Gowa.
Partai NasDem kabarnya akan memberikan rekomendasi kepada Sekretaris Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin (DM) untuk maju di Pilkada Gowa. Sebaliknya, Gerindra memberikan rekomendasi kepada Sekretaris DPD NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif untuk maju di Pilkada Sidrap.
Syaharuddin Alrif mengaku, komunikasi politik dengan elit Partai Gerindra di Sulsel terjalin sangat bagus. Bahkan ia memiliki kedekatan dengan Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawang Aras (AIA).
Olehnya itu, Syahar mengharapkan Partai Gerindra bergabung dalam koalisi Syahar-Kanaah dalam menghadapi Pilkada Sidrap 2024.
"AIA itu senior saya di HIPMI, pak Wawan (Darmawangsyah) itu seperti kakak saya, 10 tahun bersama-sama di DPRD Sulsel. Maka saya mengharapkan Partai Gerindra bergabung dalam koalisi Syahar-Kanaah dalam menghadapi Pilkada Sidrap 2024," harapnya.
"Sekarang koalisi semakin gemuk , tinggal satukan langkah untuk memenangkan Pilkada," sambung Syahar--sapaan akrab Syaharuddin Alrif.
Terkait calon wakil Darmawangsyah Muin di Pilkada Gowa, Syahar mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada yang bersangkutan.
"Saya sudah mengonfirmasi semua kader NasDem di Gowa. Ternyata tidak ada yang berniat maju sebagai calon wakil bupati. Jadi kami serahkan sepenuhnya ke Kakak Darmawangsyah untuk wakil. Apalagi beliau sudah mendaftar di DPD, sudah bersilaturahmi dengan NasDem Gowa, dan sudah bersilaturahmi dengan Pak Rusdi Masse di Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, DM menuturkan Gerindra dan NasDem punya keinginan berkomunikasi dan berkoalisi dengan Partai NasDem.
Wakil Ketua II DPRD Sulsel ini juga memberi sinyal mendukung Syahar di Pilkada Sidrap. Apalagi Syahar sudah menentukan wakil yakni Nur Kanaah, tokoh birokrat di Sidrap.
"Gerindra punya waktu sendiri untuk kita keluarkan rekomendasi. Tetapi yakin dan percaya, kita akan memilih orang yang paling terbaik yang akan memimpin Kabupaten Sidrap," kuncinya.
Terkait nama bakal calon pendampingnya di Pilbup Gowa, menurut DM, tak ada lagi pertentangan soal wakil. "Jadi, kita tunggu finalisasi.
Tak hanya itu, Partai NasDem dan Gerindra juga kabarnya bersatu di Pilgub Sulsel 2024. Kedua partai itu kabarnya mengusung sosok Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi.
PKB Tawarkan Azhar Arsyad ke Indira dan Appi
Untuk di Pilwalkot Makassar, para partai politik pemilik kursi mulai realistis menawarkan kader untuk posisi calon wakil wali kota.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Makassar, Fauzi Andi Wawo menyodorkan nama Azhar Arsyad sebagai pendamping atau bakal calon Wakil Wali Kota Makassar pasangan Indira Yusuf Ismail atau Munafri Arifuddin (Appi).
Dimana AA akronim Azhar Arsyad yang juga Ketua DPW PKB Sulsel itu pemilik tagline “Makassar Bangkit” sebagai kader internal dalam kontestasi di Pilkada Makassar.
Hal itu diungkapkan Fauzi kepada Indira Yusuf Ismail dan Munafri Arifuddin atau Appi yang datang mengembalikan formulir bakal calon Wali Kota Makassar di DPC PKB Makassar, Sulawesi Selatan, Jalan Hertasning.
“Kami perlu tegaskan PKB tidak ada dispesialkan. Kami dalam menatap Pilkada ( Makassar) kami mau menang. Selain itu PKB Makassar realistis,” ujar Fauzi Andi Wawo.
PKB kata Fauzi Andi Wawo, betul-betul akan membedah visi-misi bacalon melalui uji kepatutan dan kelayakan. Kemudian, PKB akan menurunkan tim survei untuk menentukan siapa yang diusung.
“Kami juga mendorong ketua wilayah Azhar Arsyad. Kami akan melihat elektoral, dengan pertimbangan kalau memungkinkan dorong cawalkot, kalau tidak kami serahkan (cawalkot) siapa wakilnya,” tutur Fauzi, anggota DPRD Sulsel terpilih itu.
Sementara itu, Indira Jusuf Ismail didampingi ratusan timnya merespon yang menyampaikan merasa tersanjung atas penerimaan DPC PKB Makassar.
“Saya tersanjung dan berterima kasih. Kami telah mendaftar dan mengembalikan. Tentunya doa dan harapan semoga kita sama-sama, kalau ditakdirkan karena niatnya membawa Makassar lebih baik lagi,” katanya.
“Apapun persyaratannya, kami sebagai calon meminta restu memenuhi persyaratan apapun itu akan kami ikuti, karena semua mau terbaik,” terangnya.
Terkait PKB menawarkan Azhar Arsyad di Pilkada Makassar, lanjut Ketua TP PKK Makassar menyampaikan semua bisa terjadi. Baik itu menjadi 01 atau 02, semua akan ditentukan ke depan melalui pendekatan survei untuk melihat elektoral.
“Semua memungkinkan terjadi. Kita juga akan melihat hasil survei, kita tidak boleh kekeh di kosong satu saja. Kita mau kerja, tapi tetap realistis saja. Tidak mau jemawa dan gegabah menentukan, masih ada waktu mengejar elektoral,” tandasnya.
Sementara itu, Munafri Arifuddin menyampaikan segala sesuatu masih dinamis. Appi mengaku sudah mengantongi surat tugas dari Golkar, sehingga berharap PKB bagian dalam perjuangan kedepan di Pilkada Makassar.
"PKB ini partai sangat dekat dengan Golkar. Jadi saya bukan cuman mengembalikan, juga ingin mengambil, dalam artian bersama-sama kita di pilwali," bebernya.
Appi menyebut PKB Makassar diluar dari prediksinya yang mampu meraih 5 kursi di Pileg 2024. "Kami nda pernah memperhitungkan dari 1 menjadi 5. PKB Makassar meraih lompatan yang jadi kekuatan dan ini semua langkah maju dan konkrit," ujar Appi.
"Soal Azhar, kita lihat. Mudah-mudahan kita ketemu di ujung. Karena ada mekanisme siapa berhak, karena ada kriteria persyaratan dan arahnya sama jargon kita harus menang," tutupnya. (Yadi/B)