"Saran saya Indonesia butuh 1000 lebih Hotman 911, karena saya itu setiap pagi di Instagram dan di WhatsApp banyak pengaduan. Saya tidak tau kenapa padahal banyak LBH," pungkasnya.
Dirinya juga membeberkan saat ini tengah menangani banyak pengaduan masyarakat kecil termasuk kasus Vina yang masih bergulir.
"Contohnya kasus hukum di Kediri yang santri disengat listrik, ternyata tulangnya patah. Kediri dan Jambi ada 2 kasus dan ketika diviralkan, aparat baru bergerak. Jadi memang di Indonesia ini no viral no justice dan mudah-mudahan an menunjukan perbaikan," ujarnya.
"Dikasus Vinapun sudah 8 tahun tak tau dimana DPOnya. Soal Vina beberapa saksi di periksa, kasus ini memang konpleks, BAP diawal 7-8 tersangka mengaku pelakunya 11 dan itu diakui secara alamiah. bahkan saya baca BAPNya diuraikan siapa naik motor siapa bahkan 3 DPO itu. Namun beberapa waktu kemudian dicabut semua BAP, berarti ada 2 BAP. Sekarang setelah ditemukannya DPO yang satu, maka ada BAP lagi. Kalau saya menyarankan terlalu cepat menyatakan 2 DPO ini fiktif. Harusnya bilang SJ belum ketangkep," beber Hotman.
Melihat kronologi yang begitu panjang, dirinya pun merasa seharusnya diperiksa saja lebih mendalam. Dan di putusan akhir dari putusan negeri mengatakan bahwa semua bukti akan tetap dipakai untuk perkara lain dengan 3 DPO.
"Maka berarti temuan fakta persidangan ada 2 DPO dan hakim juga mengakui, sehingga jika dikatakan fiktif tentu akan kita pertanyakan," ujarnya.