MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal menghadirkan sekira tiga ribu pekerja seni dan pelajar pada kegiatan Sulsel Menari di Lego-lego CPI Mulai dari tanggal 8 sampai 15 Juni 2024.
Kepala Disbudpar Sulsel, Muhammad Arafah menyampaikan Sulsel menari itu menjadi wadah pemerintah kabupaten dan kota untuk menampilkan tarian khas daerah masing-masing.
Ia mengatakan, kegiatan itu merupakan eksplorasi budaya sehingga sajian materi tarian diharapkan menampilkan tarian yang sudah hampir punah dan perlu untuk dikenalkan kepada masyarakat dan generasi muda.
apalagi, setiap kabupaten dan kota akan menampilkan dua sampai empat tarian setiap harinya.
“Jadi, setiap hari itu ada empat kabupaten yang akan menampilkan tarian dari masing-masing daerahnya,” tuturnya saat diwawancara Rakyat Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel, Senin ( 27/5/2024).
Ia melanjutkan, pentingnya kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menguatkan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh Sulsel kepada dunia. Salah satunya akar budaya Sulsel juga kaya dengan berbagai jenis tarian.
Ia menuturkan, keseruan dan euforia Sulsel menari akan terlihat pada saat pelaksanaan acaranya. Sebab setiap kabupaten dan kota akan menampilkan materi terbaiknya. Apalagi para pekerja seni dan pelajar akan diutus oleh masing-masing pemerintah daerah yang akan tampil.
Masing-masing kabupaten dan kota akan menampilkan dua sampai empat tariannya. Dalam satu tarian kan biasa ada pengiring dan penarinya. Paling tidak, minimal 20 sampai 30 orang setiap item penampilan.
"Sehingga kalau kita rata-rata dua puluh setiap item dan empat penampikan dari setiap kabupaten dan empat kabupaten tampil setiap hari itu sekitar tiga ribu orang yang akan hadir disana,” ulasnya.
Tal hanya itu, fashion show juga akan turut memeriahkan perhelatan Sulsel Menari itu. Pastinya akan memberikan ruang kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Jadi kita juga akan memberikan ruang kepada pelaku UMKM untuk bisa bergabung di sana. Namun untuk Food and Drink (Fnd) akan dibatasi agar tidak berbenturan dengan para pelaku usaha makanan yang sudah ada di lego-lego CPI,” pungkasnya. (Abu/B)