Pada kesempatannya, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menegaskan PLN berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara yang terwujud dalam penandatanganan amandemen PJBTL dengan PT Ceria Metalindo Prima dan PT Stargate Mineral Asia.
"Kami menyambut baik saat ini kembali dipercaya untuk berperan dalam menyediakan layanan kelistrikan yang andal, tepat waktu dan yang terpenting adalah dari energi bersih. Terima kasih kepada PT Ceria Metalindo Prima yang juga mempercayakan layanan REC sebesar 7.384 GWh hingga tahun 2030," kata Andy.
Andy mengatakan REC PLN merupakan produk hasil kerja sama dengan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA). REC ini dilengkapi sistem pelacak elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat. Oleh karenanya setiap sertifikat yang diterbitkan tidak bisa dibeli atau dijual oleh orang lain.
"PLN siap mendukung penuh bagi pelanggan sektor industri dan bisnis yang ingin ikut serta dalam mendukung dekarbonisasi dengan menggunakan REC PLN.
Apalagi persentase bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang telah mencapai 45,78 persen," tegas Andy.