BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Badan Pusat Statistik (BPS) Bulukumba merilis data Indikator Makro Kabupaten Bulukumba tahun 2023.
Kabid Humas Diskominfo, Andi Ayatullah Ahmad menuturkan, ada 5 indikator makro yang dirilis sebagai data terkini, yaitu tingkat kemiskinan, ketenagakerjaan, Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi.
Secara umum kelima indikator tersebut menunjukkan capaian yang positif. Misalnya tingkat kemiskinan Bulukumba terus menurun dari 31,29 ribu pada tahun 2022, turun 30,65 ribu pada tahun 2023 atau mencapai 7,22 persen.
Jumlah dan persentase penduduk miskin mengalami penurunan sejak 2021 hingga 2023. Artinya, baik secara jumlah maupun persentase, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin.
"Angka 7,22 persen ini juga menempatkan Bulukumba pada posisi ke-6 terendah di Sulawesi Selatan," ungkapnya, belum lama ini.
Meski posisi ke-6 terendah, lanjutnya, Bulukumba menempati posisi pertama dengan kemiskinan terendah di Wilayah Selatan- selatan yang terdiri dari Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai dan Kepulauan Selayar.
"Artinya apa, meskipun semua kabupaten di Wilayah Selatan-selatan memiliki jumlah penduduk lebih kecil dibanding Bulukumba, namun persentase penduduk miskinnya lebih besar," katanya menambahkan.
Selanjutnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Meski ada kenaikan dari 1,26 persen tahun 2022 menjadi 1,31 persen tahun 2023, namun angka 1,31 per Agustus 2023 ini menjadi angka terendah di antara kabupaten kota lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Bulukumba disusul oleh Enrekang 1,53 persen dan Sinjai 1,69 persen.
Penduduk usia kerja Bulukumba sebanyak 350.680 orang yang terdiri dari Angkatan kerja 248.205 orang dan bukan Angkatan kerja 102.475 orang.
Dari 248.205 orang Angkatan kerja ini, terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 244.955 orang sepanjang periode Agustus 2022 sampai Agustus 2023.
Sementara itu, tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Bulukumba juga terus naik. Tahun 2021 sebesar 72,02, tahun 2022 sebesar 72,75, dan tahun 2023 sebesar 73,64. (*)