Terlebih, kata dia, kehadiran W Super Club dikhawatirkan bakal menjadi sarang maksiat mengingat saat dibuka Hotman Paris sempat menyanyikan guyonan 'berdansa hingga akhir zaman'.
"Tapi dengan adanya ini pembukaan club yang sangat besar dan Hotman Paris mengatakan dalam TikTok, bahwa kalau kita ingin berdansa sampai akhir zaman, kemudian mencari sampai seribu wanita cantik untuk dipekerjakan di sana. Menurut kami (PD) Muhammadiyah Kota Makassar) ini akan berdampak besar bagi moral dan termasuk agama," ungkap KH Muh Said.
"Apalagi bulan ini namanya Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab, namanya bulan diharamkan, tidak boleh dinodai dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Jadi ini sebenarnya sangat mengusik keberagaman kita di Makassar ini yang dikenal dengan serambi Madinah, mayoritas umat Islam, dan dianggap taat beragama," sambungnya.
Lebih jauh, KH Muh Said menuturkan, selain menyurat ke Pemerintah Kota Makassar perihal penolakan kehadiran W Super Club, pihaknya juga bakal melakukan koordinasi mengenai perizinan W Super Club ke pihak Pemerintah Provinsi Sulsel.
"Tadi ada yang memberitahu kami, ternyata surat kami perlu diperbaiki alamatnya, bukan kepada bapak wali kota, ternyata menurut informasi dari teman, sebenarnya ini berasal dari Pemprov. Kalau begitu kami meminta maaf kepada Walikota kalau memang itu bukan beliau yang memberikan kebijaksanaan untuk itu. Insyaallah kami akan mengupayakan ada komunikasi dengan bapak Gubernur. Kami rapat dulu, kalau disetujui, kita akan menyurat juga ke bapak Gubernur, Insyaallah," sebutnya.
Terakhir, dengan tegas KH Muh Said menyampaikan, jika surat penolakan tersebut diabaikan pemerintah maka pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan seluruh ormas Islam di Kota Makassar menuntut izin W Superclub dicabut.