MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil meraih 6 kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari lalu. Dengan modal tersebut, kader PKS bertekad untuk ikut bertarung di Kota Daeng ini.
Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid, menyebutkan bahwa pencalonannya sebagai Wali Kota Makassar bukan hanya keinginan pribadi, melainkan dorongan dari partai.
"Amanah yang diberikan partai adalah untuk maju sebagai calon nomor 1. Jika hanya sebagai nomor 2, partai akan mengatakan untuk tidak maju. Jadi saat ini saya berjuang untuk menjadi nomor 1," tegas Amri Arsyid saat ditemui di Hotel Claro, Rabu (29/5/2024) malam.
Mengenai opsi sebagai calon nomor 2, Amri menyatakan bahwa politik ini dinamis dan dia akan melihat proses yang berlangsung.
"Kami membangun komunikasi, apakah sebagai nomor 1 atau nomor 2, yang pasti PKS akan berkontribusi dalam pemerintahan. Tapi saat ini saya sampaikan perjuangan sebagai nomor 1," tegasnya.
Terkait adanya kader PKS lain yang juga mengincar posisi Wali Kota Makassar, yakni Sri Rahmi, Amri Arsyid menyebutkan bahwa orientasi PKS pada tahun 2024 adalah menumbuhkan tradisi penokohan. Dia menyadari bahwa PKS masih kurang tokoh-tokoh.
"Saya akui PKS saat ini masih lemah dalam penokohan, termasuk di daerah-daerah lain. Tapi ketika kami muncul sebagai salah satu partai pemenang dan tidak bisa memunculkan tokoh yang bertarung dalam Pilkada, maka ini harus diperbaiki. Majunya Sri Rahmi adalah hal positif, dan saya bersyukur," tuturnya.
Mengenai pencalonannya sebagai Wali Kota Makassar, meskipun dia adalah ketua partai tingkat Provinsi yang selevel dengan calon Gubernur Sulsel, Amri Arsyid menyatakan bahwa dia lahir dan besar di Makassar, meskipun orang tuanya berasal dari Luwu.
"Banyak hal yang harus dilakukan. Saya melihat Makassar baik dalam hal pembangunan, tetapi area untuk peningkatan masih terbuka luas. Apalagi Makassar akan menjadi kota modern, pintu gerbang Indonesia Timur, sehingga sangat layak menjadi kota dengan daya saing tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional," tutupnya. (Fahrullah/B)