"Yang menarik ada dewan lorong, saat ini kita berpikir apa Jamsostek bisa masuk lorong juga. Kami sangat apresiasi dan akan menjadikan Makassar contoh karena belum banyak di kota lain yang menjalankan program ini. Kami ingin Makassar jadi pionir coverage universal," pungkasnya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan santunan kematian kepada 3 orang ahli waris dari peserta dengan total santunan yang diserahkan mencapai Rp 126 juta.
Zainudin menekankan bahwa sebesar apapun manfaat yang diberikan tetap tidak mampu menggantikan kehadiran orang yang dicintai, namun dengan adanya manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan tersebut, keluarga yang ditinggalkan diharapkan mampu melanjutkan kehidupannya dengan layak.
"Semoga ke depan seluruh pemerintah Kabupaten Kota beserta para pelaku usaha tidak hanya di Kota Makassar, tapi juga Provinsi Sulawesi Selatan turut mendukung perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga semakin banyak pekerja yang bisa Kerja Keras Bebas Cemas, karena seluruh risikonya telah di dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan," pungkas Zainudin.
Kepala Kantor Wilayah Sulawesi Maluku, Minte Wattu selaku mengungkapkan apresiasi yang sangat besar kepada pemerintah kota Makassar yang telah melindungi 35.422 pekerja rentan.
"Kami sangat bangga bisa berkolaborasi dengan Pemerintah kota Makassar dalam memberikan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebagai salah satu program dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim".
"Para pekerja akan dilindungi dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, sehingga pekerja dan keluarga tidak perlu khawatir lagi jika ada resiko tersebut" Tambah Mintje Wattu