GORONTALO, RAKYATSULSEL - Fakultas Kelautan dan Teknologi Perikanan Universitas Negeri Gorontalo (FKTP- UNG) menggelar kuliah pakar dengan tema Optimalisasi Keamanan Maritim Dan Pembangunan Industri Perikanan Berkelanjutan, Jumat, 31 Mei 2024.
Acara ini dihadiri oleh para dosen, mahasiswa serta praktisi di industri perikanan dan kelautan. Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Abdul Hafidz Olii, S.Pi., M.Si.
Kuliah pakar ini menghadirkan Tiga narasumber. Narasumber yang pertama yaitu Kasubdit Sunjaklakhanneg Ditjakstrahan Ditjen Strahan Kementerian Pertahanan RI, Kolonel Laut (K) Dr. Steven Toar Sambouw. Narasumber kedua yaitu Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu, Christian Maikel Eman dan Narasumber ketiga yang hadir secara langsung yaitu Komandan Satgas Lanal Kwandang, Mayor Laut (S) Chiven C. Sondakh.
Pemateri pertama Steven Toar menekankan pentingnya keamanan maritim sebagai landasan utama bagi pembangunan industri perikanan yang berkelanjutan. Kata dia, keamanan maritim adalah kunci untuk melindungi sumber daya laut kita dari ancaman seperti pencurian ikan, pencemaran, dan aktivitas ilegal lainnya.
"Tanpa keamanan yang baik, upaya kita untuk mengembangkan industri perikanan yang berkelanjutan akan sulit tercapai," ujar Steven.
Sementara, Pemateri Kedua, Maikel Eman membawakan materi tentang Kebijakan Ekonomi Biru KKP dan Pembangunan Perikanan Budi Daya Berkelanjutan. Lalu, Kepala BPBAT Tatelu menjelaskan tentang tantangan dan potensi pembangunan perikanan budi daya. Populasi dunia diproyeksikan akan tumbuh lebih dari 30% pada tahun 2050, sehingga diperkirakan kebutuhan protein global akan meningkat hingga 70%, ujar beliau.
Pemateri Ketiga selaku Komandan Satgas Lanal Kwandang menguraikan strategi optimalisasi keamanan maritim, termasuk peningkatan patroli laut, penggunaan teknologi canggih seperti sistem pengawasan maritim berbasis satelit, dan kerjasama regional antarnegara.
Menurutnya, kolaborasi internasional sangat diperlukan mengingat sifat lintas batas dari banyak ancaman maritim. Selain itu, Mayor Chiven juga menyoroti pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam industri perikanan.
"Pembangunan industri perikanan harus memperhatikan keseimbangan ekosistem laut. Praktik penangkapan ikan yang berlebihan dapat merusak habitat dan mengurangi populasi ikan secara signifikan. Oleh karena itu, implementasi regulasi yang ketat dan edukasi kepada nelayan sangat diperlukan," jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab, para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka bertanya tentang berbagai isu seperti dampak perubahan iklim terhadap keamanan maritim, teknologi terbaru dalam pengawasan laut, dan peran masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.
Terpisah, Dekan Fakultas Kelautan Dan Teknologi Perikanan UNG, Prof Yuniarti Koniyo menyampaikan apresiasinya kepada para narasumber atas wawasan dan pengetahuan yang dibagikan.
"Kuliah pakar ini memberikan perspektif yang sangat berharga bagi kita semua. Kami berharap para mahasiswa dapat mengambil banyak pelajaran dan mengaplikasikannya dalam studi dan penelitian mereka ke depan," kata Prof Yuniarti. (Armansyah)