Kedepankan Akhlak Berlandaskan Al Qur’an, Santri PPMI Shohwatul Is’ad Bebas Tes Masuk Universitas Ternama di Luar Negeri

  • Bagikan

PANGKEP, RAKYATSULSEL - Pondok Pesantren Modern Islam Shohwatul Is'ad (Shohid) Kabupaten Pangkep menggelar acara penamatan yang penuh khidmat dan semangat. 

Kegiatan tersebut untuk merayakan keberhasilan para santri dalam menyelesaikan pendidikan yang telah ditempuh selama tiga tahun.

Acara penamatan yang terdiri dari santri SMP dan SMA ini dihadiri oleh para orang tua, struktural yayasan pesantren, serta tokoh agama dan masyarakat setempat. 

Para santri yang telah menyelesaikan pendidikan mempersembahkan berbagai pertunjukan seni dan budaya, mulai dari tarian tradisional Padduppa, Angngaru, hingga tari Flying High khas Suku Dayak Kalimantan.

Setiap pertunjukan dipersiapkan dengan penuh dedikasi dan kreativitas oleh para santri, yang dengan khidmat menyampaikan pesan-pesan moral dan keagamaan melalui seni.

Pada kegiatan penamatan ini juga menjadi momentum yang sangat sakral, guna memberikan penghargaan kepada para santri yang telah menunjukkan prestasi gemilang selama masa pendidikan mereka. 

Penghargaan yang diberikan pun dalam berbagai bidang. Seperti akademik, seni, olahraga, dan pencapaian hapalan 30 juz. 

Para santri yang telah berdedikasi dan memberikan kontribusi positif bagi pesantren, mendapat apresiasi yang tinggi.

Dalam sambutannya, Direktur PPMI Shohwatul Is'ad, Muhammad Muhlis Halide, Lc, MA  mengatakan, acara penamatan ini bukan hanya sebagai perayaan akhir dari perjalanan pendidikan para santri, tetapi juga sebagai momen untuk mengapresiasi perjuangan mereka dan memberikan motivasi untuk terus berkembang di masa depan.

Alumni lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini, mengaku terharu.

"Saya merasa sangat terharu hingga meneteskan air mata dengan kegiatan yang sangat khidmat ini. Karena anak kami sejumlah 121 orang yang terdiri dari tingkat SMP dan SMA yang telah menempa pendidikan tiga tahun lamanya, Insya Allah akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi", ungkapnya.

Dia menyebut bahwa tercatat ada 10 santri yang bebas tes masuk perguruan tinggi negeri.

 "Sepuluh orang bebas tes lulus ke perguruan tinggi negeri ternama, bahkan sudah ada yang juga lulus di University Of Waikato New Zealand, dan dua lagi menunggu dari perguruan tinggi di Turki", katanya.

Membawakan orasi ilmiah, Prof.Dr.H Azhar Arsyad, MA memberikan gambaran kepada seluruh wisudawan dan wisudawati santri PPMI Shohwatul Is'ad tentang tantangan pendidikan di tengah gempuran perkembangan digital yang sangat pesat di era globalisasi saat ini. 

"Ada tiga hal penting yang harus kita pegang teguh dan menjadi dasar kokohnya pendidikan. Bahasa Arab dasar dan Al Qur'an, Bahasa Inggris, serta digitalisasi," tegasnya.

Tidak hanya itu, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Samata Makassar ini juga menambahkan salah satu tantangan terbesar di era digital saat ini adalah memastikan kredibilitas dan keaslian konten yang disampaikan melalui teknologi digital.

Wisuda dan penamatan santri ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan kesuksesan para santri, tetapi juga sebagai wujud syukur dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses pendidikan di Pondok Pesantren Modern Islam Shohwatul Is'ad. 

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi yang tinggi, para santri siap melangkah ke fase berikutnya dalam perjalanan kehidupan mereka. 

  • Bagikan