MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) baru-baru ini menyelenggarakan Sayembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa (Daerah-Indonesia) se-Sulselbar.
Namun, pelaksanaan sayembara ini diwarnai oleh serangan akun palsu di media sosial Balai Bahasa Indonesia. Beberapa postingan dari akun tersebut menyatakan bahwa pelaksanaan sayembara tidak sesuai dengan petunjuk teknis (juknis).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Ganjar Harimansyah, menegaskan bahwa pelaksanaan sayembara telah sesuai dengan juknis yang menjadi panduan para panitia penyelenggara.
"Akun yang memberikan komentar buruk itu adalah akun palsu yang tidak memiliki postingan. Akun tersebut baru dibuat dan sengaja dibuat untuk tujuan ini. Bahkan, ada komentar dari pegiat literasi yang meminta menggunakan akun asli," ujarnya saat konferensi pers, di Novotel Makassar Grand Shayla, Minggu (2/6/2024) malam.
Ganjar menjelaskan bahwa penilaian sayembara tahun ini dilakukan berdasarkan kebutuhan dan spesifikasi karya yang sesuai dengan tema cerita anak.
"Kami benar-benar memperhatikan kesesuaian karya dengan tema cerita anak. Jika ada yang mengeluhkan tentang seleksi tahun lalu yang tidak ikut lagi tahun ini, itu karena kami lebih ketat dalam penilaian," ungkapnya.