MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Golkar, salah satu partai politik yang mampu mencalonkan sendiri kandidat pada Pilkada Kabupaten Barru, kini menghadapi situasi yang berbeda.
Ketua DPD II Golkar Barru, Mudassir Hasri Gani, hanya menjadi kandidat Wakil Bupati dari Partai NasDem, yang mencalonkan putri Bupati Barru dua periode, Ulfah Nurul Huda, sebagai calon bupati.
“Itu keputusan sepihak, tapi kami tetap menyambut positif karena kader Golkar diperhitungkan oleh partai lain,” kata juru bicara DPD I Golkar Sulsel, Zulham Arief, kepada Rakyat Sulsel, Senin (3/6/2024).
Zulham menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan internal partai. "Keputusan apakah si A berpasangan dengan si B atau perubahan lainnya masih dinamis. Sampai saat ini, partai kami belum memutuskan paket Dokter Ulfa-Mudassir,” ujarnya.
Sebagai pemenang Pilkada di Barru, Golkar menginginkan dua kader terbaik mereka maju bersama, seperti Mudassir dan Andi Ina Kartika Sari. Zulham menekankan bahwa Golkar mampu mengusung sendiri satu paket kader terbaik mereka.
“Posisi kami sebagai pemenang memungkinkan kami mengusung sendiri. Kami mengimpikan paket Golkar yang solid,” tambahnya.
Zulham menyebut beberapa Pilkada di mana Golkar berhasil memaketkan kader mereka, seperti Pilkada Soppeng 2015 dengan paket Andi Kaswadi Razak-Supriansa, Pilkada Bone dua periode (2013 dan 2018) dengan Andi Fahsar M. Padjalangi-Ambo Dalle, dan Pilwalkot Parepare 2018 dengan Taufan Pawe-Pangerang Rahim.
“Tentu kami juga mengharapkan hal yang sama di Barru (Paket Golkar-Golkar),” harapnya.
Namun, Zulham menjelaskan bahwa ada pengecualian untuk paket Dr. H. Baso Rahmanuddin, Ketua DPD Golkar Wajo, yang hanya menjadi kandidat wakil dari Andi Rosman, serta Suhartina Bohari di Maros yang berpasangan dengan Chadir Syam.
“Untuk dua daerah ini, sudah ada kesepakatan dan perundingan antara kedua belah pihak, yang juga telah disampaikan hingga ke DPP,” jelasnya. (Fahrullah/B)